Cerdas Bermedia Sosial Bersama LPPM Universitas Lampung


pelatihan LPPM Unila

Kamis 21 desember 2017 lalu, bertepatan dengan perayaan hari ibu, saya dan 10 gadis-gadis syantikkk dari Tapis Blogger berkesempatan menghadiri acara  Pelatihan Pemberdayaan dan Perlindungan HakWanita yang diadakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Lampung.

Karena di undangan WAG acaranya mulai 08.00 WIB, maka saya dan Kak Furi sudah berangkat dari jam 07.30 WIB. Ini bukti kalau jam Indonesia gak selamanya karet HAHA. Dan ternyata setelah dibaca-baca lagi di susunan acara, pembukaan baru dimulai pukul 08.30 WIB. Ok fiks, besok-besok harus cermat kalau baca info undangan acara lagi.

Acara diadakan di Meeting Room and Resto Kampoeng Wisata Tabek Indah, cukup dekat dari kosku di belakang Ramayana, Rajabasa dan berita baiknya gak perlu lewat titik-titik macetnya kota Bandarlampung yang nganu sekali itu.

Karena kepagian, saya dan Kak Furi jadi punya banyak waktu untuk eksplore Kampoeng Wisata Tabek Indah. Tempat yang amat cocok untuk menikmati sejuknya udara segar pinggiran kota Bandarlampung. Dan tidak berselang lama, Bunda Naqi datang diantar ojol wanita. 

founder tapis blogger
Selfie sebelum acara. Mukanya masih seger-seger.
Fakir WiFi, Kak Furi dan Bunda Naqi
Pada pelatihan ini, tema yang di usung yaitu "Cakap Bermedia Sosial dengan Peduli Isu-isu sepuar Gender, Perempuan dan Anak" dengan pengisi acara Bunda Naqiyyah Syam yakni Foundernya Tapis Blogger.

Selain perwakilan dari Tapis Blogger acara juga diikuti oleh beberapa teman mahasiswa dari Universitas Lampung. Walaupun honesly saya juga mahasiswa di Unila, tapi pada acara ini saya berperan sebagai perwakilan Tapis Blogger.Ah, baiklah.

Acara dibuka oleh ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM Unila), Bpk. Warsono beliau menyampaikan seputar penggunaan media sosial di jaman now. Bahwa mengikuti arus teknologi bermedia sosial, kita harus cakap. Cakap dalam artian cerdas dalam memilah-milah konten positif di antara belantara konten negatif yang juga turut hadir dala media sosial. Kreatif, menggunakan media sosial sebaik mungkin agar bermanfaat misal untuk promosi atau berjualan. Dan yang terakhir yaitu produktif, dengan kreatif bermedia sosial memanfaatkan peluang yang ditawarkan sebaik munkin, maka output yang diharapkan tercapai tentu saja menjadi produktif dan mendapatkan sumber penghasilan lain.

LPPM Unila ac id
Pembukaan acara Pelatihan

Selanjutnya bunda Naqi memperkenalkan diri sebagai Founder Tapis Blogger. Sebagai wanita yang amat produktif di usia cantik (ini si bunda nyebutnya gitu), sebagai generasi muda saya jadi jipper nih sebab beliau sudah menerbitkan buku dan antologi sekitar 35 buah dan masih aktif mengikuti lomba blog ini-itu. Beliau juga sangat aktif mereview produk di blognya (cek DI SINI) Saya kudu banyak belajar nih dari beliau, biar terus semangat dan produktif.

Ok, sip! Lanjut. Setelah menjelaskan sedikit persoalan klasik rumah tangga, yang tentu banyak memakan korban dari anak dan wanita, beliau mengajarkan pula memberi tips dan trik bermedia sosial dengan baik dan benar. Tentang membranding diri. Ini lho, pada bagian ini Mantuidaman Blog sering banget dimention. Sepertinya branding diriku cukup berhasil HAHA. Omong-omong makasih Bund promosii gratisnya :D 

kegiatan LPPM Unila
Bunda Naqi in action

Kemudian memanfaatkan media sosial seperti facebook, twitter, youtube, blog dan yang utama instagram untuk menjadi sarana membranding diri untuk kemudian dikenal banyak orang. Seperti Raditya Dika yang sebelum sekaya dan seterkenal sekarang adalah seorang blogger, atau Ria Ricis yang kini memiliki follower instagram berjuta-juta. Tentu mereka sebelum mencapai puncak ketenaran, pernah juga merasakan berproses dari nol.

Bukankah kesuksesan dan ketenaran tidak datang tiba-tiba di depan pintu kos layaknya paketan yang diantar kurir ekspedisi? Ada kerja keras, kerja cerdas, semangat dan konsistensi di baliknya.

lppm unila ac id
Suasana pelatihan

Ok, lanjut!

Beliau juga sedikit menyinggung tentang tidak pentingnya menebar hoax di media sosial. Sebagai generasi cerdas kita memang kudu banget menjaga etika bermedia sosial. Jangan sampai deh kelak bikin caption instagram aja pakai diatur Perpu dari pemerintah. Hanya sebab berita hoax terlampau parah tersebar di ranah maya. Ngeri gak tuh kalau sampai separah itu.

Acara ditutup dengan praktik langsung membuat blog dan membranding diri dari sana. Para peserta pelatihan, baik dari kalangan mahasiswa, perwakilan LPPM Unila dan teman-teman Tapis Blogger tampak amat antusias dalam pengaplikasian lanngsung materi yang diberikan bunda Naqqi. Pengaplikasian tidak hanya membuat blog tapi juga langsung mengisi blog dengan postingan pertama dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. Sebab tanpa terasa waktu sudah menunjukkan pukul 12.00 WIB.

kop surat lppm unila
Berdiskusi bersama tema-teman pelatihan. uhuk! uhuk!

Dan kalau pengaplikasian dari pelatihan ini berhasil, banyak makin ketat persaingan dalam dunia perbloggeran nih HAHA. Peserta pelatihan yang baru saja mengaplikasikan materi bunda Naqi saja sudah lihai-lihat meracik ide menjadi tulisan. Dan jangan lupa kalau nyaman jadi blogger gabung juga di Tapis Blogger. OK!

Oh ya, sebelum saya tutup postingan ini, saya pingin flashback sekitar empat tahun lalu. Saat saya pertama kali jadi blogger. Dulu sih gak banyak pelatihan-pelatihan atau gathering blogger macam ini. Dulu saya otak-atik template sendiri, coba-coba html sendiri. Kode scripnya error sendi, pusing-pusing deh sendiri. Kalau sekarang sih teman-teman penggiat blogger semakin banyak muncul di permukaan. Pelatihan-pelatihan dan kelas menulis blog baik online maupun offline juga bayak bertebaran. Jadi makin asik dan semangat deh ngeblognya.  


Jadi yang pingin saya sampaikan adalah, mari kita manfaatkan sebaik-baiknya fasilitas pelatihan serupa yang diadakan LPPM Universitas Lampung tentang Cerdas Bermedia Sosial ini sebaik-baiknya.

Sungguh, kamis bahagia bersama wanita-wanita luarbiasa di kota Bandarlampung tercinta. Omong-omong selamat hari ibu, buat seluruh ibu-ibu di seluruh Indonesia. Kalian keren!

ketua LPPM Unila
Sesi foto bersama peserta, panitia dan pemateri

Bonus!

tapis blogger
Gadis-gadis syantikk Tapis Blogger

Salam sayang dari calon mantu idaman

14 komentar

  1. Wow,,,
    Sebagai seorang ibu rumah tangga yg baik, saya musti dan harus mengawasi anak2 jaman now agar tidak mengonsumsi berita hoax yg isinya penuh sandiwara. Itu tugas utama seorang ibu seperti saya. (eh).

    Omong2, Tabek indah itu tmpatnya keren yaaa... Untung kita masih kebagian pagi di sana. Hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ibu rumah tangga, anak anak, Wow! Anak siapa bu? Konspirasi macam apa ini, Tuhan? Hahaha

      Iya benar, sayangnya kita gak explore sampai jauhhh, keburu ada jadwal lain. Maklum ibu rumah tabgga jadwalnya padat merayap

      Hapus
  2. Makin banyak blogger di lampung, makin rame
    yang penting jangan buat berita hoax, harus cerdas bermedia sosial

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sekarang kan google udah cerdas, membedakan yang hoax dan yang tidak

      Hapus
  3. Sukses branding diri nih dari nama blog nya.. tinggal nunggu kata-kata 'calon' di header nya terhapus ya mbak.. hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya aaaaaammi mbak dwi aaammiiin semoga segera ya

      Hapus
  4. Bener.. jangan sembarangan menyebar berita hoax. Saya biasanya kalau tidak ada identitas penulisnya saya enggan sebarkan, tapi kalau identitas dan data sumber jelas, berani saya sebar.

    BalasHapus
  5. Saya suka dengan perempuan yang seperti ini, mampu mengendalikan diri dalam bersosial media. Salah satu kriteria mantu idaman

    BalasHapus
  6. Nah perlu banget ya kita menebar manfaat di media sosial, jangan sampai kita kena maslaah gara-gara medsos hehe... makasih ya liputannya.

    BalasHapus
  7. Ini nih mantu idaman banget. Coba anakku dah gede udah tak.jadiin mantu idaman.
    Btw memang bermedia sosial perlu dilakukan. Tapi harus menjaga etika juga. Pahami juga undang undang ite biar kita melek mana yang boleh dan mana yang dilarang disebarluaskan.
    Lanjutkan mbak mantu

    BalasHapus
  8. Cerdas bermedia ini emang harus di galakkan banget mbak. Apalagi sekarang mulai banyak hoax hoax yang mengerikann

    BalasHapus
  9. Sayang banget waktu itu ga bisa ikutan.

    Kepagian ada untungnya juga ya mbak. Bisa explore Tabeknya lebih puas:)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak, hehe. Hitung hitung sekalian survey lokasi

      Hapus
  10. Bikalha dalam menggunakan mesia sosial, karena memang kini sudah menjadi budaya hidup

    BalasHapus

Terimakasih sudah berkunjung. Silakan Berkomentar agar saya dapat mengunjungi balik blog kamu. Mohon maaf jika mendapati komentar dimoderasi, mengingat maraknya spam yang nganu.