Alasan Ikut ODOP Batch 6

ODOP Batch 6

Hari pertama saja aku udah hutang tulisan. HEHE! Maafkeun Hayati, Bang. Sebab temanya bebas, tadinya mau kutulis reportase acara Workshop Sanitasi Bareng AJI Bandarlampung, tapi kayaknya aku enggak sanggup menulis dua reportase acara blogging dalam sehari. Terlalu menguras ide dan butuh banyak waktu untuk memilah-milah, me-watermark dan me-minimize ukuran foto. Ah, ini alasanku aja! Aslinya males HEHE! 

Ya, apapun itu, akhirnya aku memutuskan untuk menuliskan ini saja. Lagian jumlah kata minimal cuma 300. Kalau menulis reportase aku enggak bisa menulis dengan kata seminimal itu. Apalagi acaranya bareng AJI. Iya, bang Aji lho! 

ODOP, sebenarnya sudah tidak asing lagi bagi aku. Teman-teman IG-ku acap kali men-share tentang ini dari jaman orde baru dulu. Dan aku enggak tertarik untuk keppo. Tapi entahlah, hati manusia emang mudah dibolak-balikkan. Tetiba jelang akhir-akhir penutupan pendaftaran ODOP Babtch 6, aku seperti terilhami untuk mengisi google doc pendaftaran.

And finaly, here am i! 


Menulis tugas menulis pertamaku yang belum apa-apa sudah dihutang.

Aku enggak akan cerita apa itu ODOP, apa visi dan misinya, siapa foundernya dan lain sebagainya. Sebab itu tugasmu untuk googling dan cari info sendiri. Jangan malas.

Intinya di ODOP ini kita sebagai peserta diatur sedemikian rupa untuk berkomitmen menulis sehari satu tulisan dengan minimal jumlah 300 kata perhari. Di ODOP banyak sekali rules-nya, harus begini, harus begitu dan tentu harus menulis!

Gak heran sih masih bisa eksis sampai Batch 6, lha gimana wong aturan mainnya udah jelas dan terstruktur. Ini cocok banget untuk siapapun yang kepingin bisa nulis dari nol. Bahkan ada materi dari personal branding, buat blog, nulis fiksi non fiksi hingga bedah tulisan. Ajib banget!

Nah, alasanku ikut ODOP ini tak lain dan tak bukan adalah keinginan. Ya, aku ingin bisa punya kebiasaan nulis setiap hari, bisa meluangkan waktuku yang 24 jam sehari itu untuk menulis beberapa waktu aja. Selama ini sebagai penulis aku merasa terlalu manja dan malas. Nulis kalau lagi mood aja. Nulis kalau itu bersifat job yang dibayar aja. Nulis kalau hadiah lombanya menggiurkan. Dan nulis kalau udah mepet banget sama deadline.

Makanya aku mendaftar ODOP Batch 6. Aku merasa inilah yang aku butuhkan. Kebiasaan menulis yang terstruktur, terjadwal, rutin dan disiplin. Selama ini aku selalu kekurangan waktu untuk diluangkan beberapa jam untuk menulis. Apalagi kalau lagi ada job yang deadline berbarengan, aku merasa sangat keteteran. Rasanya pingin banget berdoa sama Allah agar sehariku 45 jam gitu HAHA! 

Entah kenapa juga makin ke sini mindset-ku makin ke-setting juga, kalau nulis belum mepet deadline itu idenya buntu. Seberapapun aku berusaha. Seberapapun aku memilih lokasi ternyaman untuk nulis. Semahal dan sekekinian apapun kafe yang aku datangi, aku tetap gak bisa menulis sampai kelar. Tetap aja, tulisan itu hanya akan selesai pas deadline.

Padahal, nulis mepet deadline itu banyak sekali kekurangannya. Pertama, kita tidak punya cukup waktu untuk mengkoreksi typo. Kedua, tulisan akan alakadarnya, sebab gak ada kesempatan untuk merubah struktur kalimat yang kurang luwes dan tidak mengalir. Keempat, kalau itu tulisan bersifat job kita bisa-bisa salah naruh keyword dan salah menanam link saking buru-burunya. Membat si klien kecewa. Kelima, kalau tulisan untuk lomba, kita tidak punya waktu untuk studi banding ke partisipan sebelah. 

Dan yang terakhir, risiko mati listrik dan susah jaringan. Mati dah kalau dua hal ini terjadi. Tapi di sisi lain, aku pribadi selalu menikmati sensasi nulis menjelang deadline. Sebab sensasi adrenalinnya dapet banget. Bagaimana caranya mengeksekusi ide dengan tempo waktu yang sesingkat-singkatnya. Kamu merasakan hal serupa gak kalau lagi deadline

komunitas odop
Mengumpulkan semangat nulis, yang nerakhir stalkerin marketplace -__-
Aku lemah!!!

Dan ya, ODOP inilah yang aku butuhkan, di samping itu aku butuh naikin viewers blogku yang semakin ke sini semakin memprihatinkan. Ya, gimana mau dikunjungi, update saja enggak terjadwal.

Dulu aku sering challenge bareng teman-teman followers twitter @kampusfiksi, #Nulis3Jam namanya. Itu sangat membantuku sekali. Terutama saat dituntut untuk menulis dalam waktu singkat. Saat flash blogging atau menulis rilis untuk media. 

Bagaimana mencari ide yang tepat sasaran. Fokus mengeksekusinya tanpa mengindahkan gangguan ide lain yang bersliweran di kepala. Dan menulis dengan perangkat seadanya, termasuk menggunakan gawai atau komputer warnet yang keyboardnya sudah tidak terbaca. Sedih lho ini! 

Aku bahkan sampe pernah dapat juara 3 flash blogging di Els Coffee, di sini aku benar-benar menerapkan ilmu dan kebiasaan yang kudapatkan dari challence #Nulis3Jam. Nah ini juga yang menjadi alasanku bergabung di ODOP, aku yakin pasti ada manfaat yang aku peroleh setelahnya. Makanya sesibuk dan sebanyak apapun deadline aku berusaha sebisa mungkin untuk memenuhi tugas. Meskipun suka malas menyimak materi di grup besar HEHE.

Nah, dari postingan ini juga aku pingin berbagi semangat kepada teman-teman ODOP Batch 6. Kamu tidak salah tempat, kamu telah menyelam ke dasar laut yang benar. Tetap semangat menulis until the end, pokoknya. Apapun alasannya, rasa malas harus dilawan.

Mungkin kamu belum merasakan manfaatnya sekarang. Tapi nanti, tunggu aja. Cem cintanya Dilan ke Milea.


Salam sayang dari Latifah,
mantuidaman
  

Disclaimer:
  1. Panjang naskah 754 kata 
  2. Tulisan ini dibuat untuk memenuhi tugas menulis tema bebas, hari pertama Pra-ODOP Batch #komunitasonedayonepost #ODOP_6


12 komentar

  1. Hehehe...
    Asalamualikum mba...

    Aku agak shock loh, difikir nama mantu idaman karena udah nikah,
    Tapi ternyata masih single..
    Berarti calon mantu idaman dong ya..
    Hehehe...


    Salam kenal mba latifah...
    Aku sukaakkk tulisanmu

    BalasHapus
    Balasan
    1. WalaiWalaikum Mbak Silvie salam kenal kembali.

      Hehe iya mbak, apapun itu pokoknya idaman aja whehehe

      Hapus
  2. aku juga idem ahh
    ikut doa pengen 45jam sehari ya mba eh dek :D

    kerennn loh blognya!



    BalasHapus
  3. Nice mba, tanpa tujuan dan alasan hampa rasanya😂

    BalasHapus
  4. Saya juga pernah nerapin nulis setiap hari tapi selama sebulan dan yap lima hari absen karena malas dan kehabisan ide :D mugkin kehabisan ide itu alasan saja kali ya wkkwkwk.

    BalasHapus

Terimakasih sudah berkunjung. Silakan Berkomentar agar saya dapat mengunjungi balik blog kamu. Mohon maaf jika mendapati komentar dimoderasi, mengingat maraknya spam yang nganu.