Lampung Pasca Tsunami: Amankah Dikunjungi?

lampung pasca tsunami

Berjalan menyusuri gusung berpasir putih lembut dengan latar belakang bukit yang hijau menjulang, memotret kesibukan aktifitas warga setempat, melihat hilir-mudik kapal yang datang dan pergi dari dermaga, merupakan hal yang saya amat sukai ketika sedang berkunjung ke pantai maupun ke pulau.

Tiga bulan silam, sebelum bencana memilukan itu datang, saya sempat mengunjungi pulau pahawang. Taman anemon yang cantik, terumpu karang yang memesona, lautan yang jernih seolah hendak memperlihatkan apa isinya dari atas kapal.

Lalu hati saya tersayat ketika 23 Desember 2018 silam, aktifitas Gunung Anak Krakatau (GAK) yang mengakibatkan gelombang tsunami di pesisir Banten dan Lampung. Bagaimana nasib saudara-saudara kita yang tinggal di sana. Pulau Sebuku, Pulau Sebesi, Pulau Pahawang dan pulau-pulau kecil lainnya? Mereka jauh dari dataran besar.

Lalu saya teringat pada sebuah siang yang indah di Pulau Pahawang Besar, kala bercengkrama dengan warga dan anak-anak setempat. Bagaimana mereka ramah meladeni pertanyaan saya seputar sewa kottage, cara ke sana tanpa ikut paket tour, bagaimana mereka bisa hidup di pulau yang cukuup terisolir hingga bagaimana anak-anak bersekolah.

lampung pasca tsunami
anak-anak di Pulau Pahawang
Kenyataannya kehadiran wisatawan baik dari dalam mapun luar daerah tampak jelas memberi sumbangsih besar khususnya di Pulau itu, jika weekday para pemilik perahu sebagian hanya akan mengangkut mobilitas penduduk ke daratan besar atau hanya melaut saja, maka ketika weekend dan hari libur mereka akan disibukkan dengan sewaan kapal untuk tour wisatawan.

Para kaum ibupun terswadayakan, membuka warung-warung makan di sekitaran dermaga hingga menjaga dan menawarkan kottage untuk para pengunjung. Nyiur-nyiur yang berjejer di sepanjang bibir panntai termanfaatkan oleh penduduk sekitar untuk dijual di warung-warungnya. Pemuda-pemudi turut berkecimpung menjadi guide, tanpa susah-payah melamar pekerjaan. 

Lambat laun perekonomian masyarakat terdongkrak. Kesejahteraan tercukupi, kesadaran untuk menimba ilmu untuk anak-anak semakin tinggi. Hanya dengan pemanfaatan alam yang sudah Tuhan karuniai. Bahkan seiring dengan banyaknya wisatawan yang datang saat hari-hari biasa maupun pekan Festival Pahawang, membuat infrastruktur dan akses menuju ke pulau semakin dibenahi. 

Hal serupa juga yang saya lihat kala mengunjungi Pulau Tegal Mas, yang disebut-sebut sebagai Maldievesnya Lampung. Meskipun pulai ini tidak berpenghuni layaknya Pulau Pahawang Besar, namun dengan hadirnya resort dan vila di sepanjang pesisirnya, lebih dari cukup untuk menyedot tenaga yang berasal dari muda-mudi setempat.

lampung pasca tsunami
Pulau Tegal Mas Lampung
Bahkan para bapak-bapak nelayan yang biasanya hasil tangkapan ikan tidak menentu, kemudian penghasilannya menjadi tetap karena hilir-mudik wisatawan yang minta diantar dan djemput dari atau menuju pulau, cukup banyak. 

Potensi inilah yang kelak didukung oleh pemerintah daerah Lampung, salah satunya dengan mengadakan acara Lampung Hotel Great Sale yang berlangsung dari bulan Februari hingga April. Selain sebagai bentuk kepedulian khusus pemerintah pada sektor pariwisata, juga untuk membantu meningkatkan pengisian kamar hotel di Lampung , yang cukup banyak terkena imbas tsunami.

Selain memberikan diskon hingga 65%, event ini juga untuk menegaskan bahwa Lampung kini sudah aman untuk dikunjungi wisatawan. Lautan Selat Sunda tidak lagi bergejolak dan membahayakan. Wana wisata berbasis pulau baik di Sebesi, Pahawang, hingga Tegal dan Tegal Mas tidak lagi menyisakan trauma dan sisa sisa bencana alam. 

Bahkan beberapa di antaranya seperti Pulau Pisang, Teluk Kiluan dan Pantai Gigi Hiu tidak terkena dampak secara langsung. Aktifitas GAK pun kian hari terpantau kian stabil.

lampung pasca tsunami
Hilir-mudik kapal dan wisatawan di salah satu pelabuhan pulau di Lampung
Sejalan dengan ini PT SMI bersinergi bersama Pemerintah Indonesia melalui Kementrian Keuangan, berupaya untuk mencapai tujuan SDGs (Suistanable Devolopment Goals) di mana melanjutkan program MDGs  yaitu kesepakatan pembangunan baru yang mendorong perubahan ke arah pembangunan berkelanjutan berdasarkan hak asasi manusiadan kesetaraan untuk mendorong pembangunan sosial, ekonomi dan lingkungan hidup, salah satunya kawasan ekonomi pariwisata.

Dalam hal ini PT SMI tidak hanya mengelola dana, tapi juga mendorong percepatan melalui inovasi beberapa produk, monitoring hingga pelaksanaaan proyek di lapangan. Melalui sebuah platform, PT SMI mengemban tujuan untuk menghimpun dana dari investor, donor dan filantropi untuk disalurkan dalam proyek-proyek di seluruh Indonesia.

Melalui empat pilar platform ini, bertujuan yaitu untuk mendorong penyiapan proyek infrastrukturbaik level nasional maupun pemerintah daerah, meningkatkan daya tarik infrastruktur untuk investor, mendorong dan menstimulir pembiayaan infrastruktur dan penguatan pemodalan bagi proyek baru.

PT SMI melalui platform empat pilar ini juga berperan dalam memastikan pembangunan infrastrukktur sejak awal hingga memastikan pelaksanaannya di lapangan. Karena inilah yang kelak akan mendorong pembangnan yang inklusif untuk masyarakat ekonomi, sosial dan lingkungan yang terkelola dengan baik.  
    

salam sayang,
Latifah

1 komentar

  1. Gak salah banyak pemerintah daerah menggalakan pesona wisatawanya. Secara pendapatan daerah pasti bakal terdongkrak seringing meningkatnya turis lokal maupun asing

    BalasHapus

Terimakasih sudah berkunjung. Silakan Berkomentar agar saya dapat mengunjungi balik blog kamu. Mohon maaf jika mendapati komentar dimoderasi, mengingat maraknya spam yang nganu.