Seberapa Zero Kita dari Ancaman Malaria?

zero malaria

Menurut data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, masih ada sekitar 10,7 juta penduduk Indonesia yang tinggal di daerah endemis malaria terutama di wilayah bagian timur, seperti Papua dan Nusa Tenggata Timur, dengan potensi menengah hingga tinggi.

Namun, berita baiknya, ada sebanyak 75% atau sekitar198 juta penduduk Indonesia, telah hidup di daerah bebas malaria. Dan pada akhir tahun 2018, sebanyak 285 Kabupaten/Kota telah mencapai status eliminasi malaria.

Di Lampung sendiri, ada 15 kabupaten/kota yang 10  di antaranya sudah eliminasi malaria. Tiga kabupaten/kota endemis rendah yaitu Pesisir Barat, Bandar Lampung, dan Lampung Selatan, serta endemis sedang yaitu Pesawaran.

Bahkan di Pesawaran sepanjang tahun 2018 memiliki angka kesakitan tertinggi sebesar 4,75 penderita/1000 penduduk. Diikuti oleh kota Bandar Lampung 0,76 penderita/1000 penduduk.

Senin, 15 April 2019 lalu, saya bersama teman-teman blogger Lampung turut memperingati hari Malaria Sedunia yang jatuh setiap tanggal 25 April, bersama Kemenkes RI di hotel Novotel Bandar Lampung.


Mengangkat tema: Bebas Malaria, Prestasi Bangsa, acara ini bermaksud untuk meningkatkan kesadaran dan komitmen masyarakat untuk turut melakukan tindak pencegahan serta pengendalian agar tercapai masyarakat bebas malaria 2030.

Acara Zero Malaria ini, teman-teman blogger memperoleh materi seputar malaria langsung dari ahlinya yaitu Kabag Hubungan Media dan Lembaga Kemenkes RI, Indra Rizon, Kadis Kesehatan Provinsi Lampung, Dr. Hj. Reihana, M.Kes, Kadinkes Provinsi Lampung, Dr Anita dan Dr. Nadia.

Jadi, Apa Itu Malaria? 

Penyakit malaria ditularkan oleh nyamuk malaria betina yang bernama Anopheles. Saat menggigit, nyamuk ini membawa parasit Plasmodium, yang kwmudian hidup dan berkembang biak di dalam sel darah merah manusia.

Semua orang dapat terserang malaria, baik laki-laki, perempuan, bayi, maupun anak- anak. Penyakit ini umumnya menyerang orang yang tinggal pada wilayah di mana terdapat banyak genangan air, sebagai tempat favorit Anopheles beranak-pianak.

zero malaria
Ibu Dokter jelasin tentang malaria sambil live instagram hihi


Cara Mudah Mengenali Nyamuk Anopheles 

Untuk  mengenali nyamuk malaria, kita dapat mengidentifikasi dengan cara sederhana, seperti
Si Anopheles ini memiliki kebiasaan menggigit pada malam hari, antara  pukul 6 sore - pukul 6 pagi.

Saat menggigit, ia bisa dikenali dari caranya hinggap, yaitu posisinya menungging. Jentik-jentik Anopheles di dalam air letaknya cebderung sejajar dengan permukaan air. Sedang nyamuk bukan malaria letaknya tegak lurus.

Lalu, selanjutnya akan muncul pertanyaan, bagaimana jika sudah terlanjur terkena gigitan nyamuk nakal ini? Atau bagaimana jika ternyata kita sudah terkena gigitan namun tidak terasa?

Kenali Gejala Penyakit Malaria

Malaria dapat diawali dengan gejala ringan, seperti:
  • Munculnya demam secara berkala yang kerap disertai keluhan sakit kepala
  • Penderita terlihat pucat akibat kurang darah
  • Pada banyak kasus, biasanya ditandai dengan badan mulai terasa lemas, mual, muntah, dan kehilangan selera makan.
  • Pada penderita anak-anak biasanya disertai dengan diare. 
zero malaria
Ilustrasi gejala malaria yang saya ambil dari slidenya Bu dokter
Untuk gejala beratnya, ya harus ke dokter dong Say, jangan cuma baca artikel. Kalau mulai ada tanda-tanda gejala di atas, saya sih sarankan untuk segera ke dokter atau cari pertolongan medis terdekat, agar segera ditangani oleh ahlinya.

Terlebih jika ternyata lokasi tinggal teman-teman merupakan daerah endemis penyakit ini, atau kamu merupakan traveler yang doyan traveling, atau hendak mengabdi ke pelosok negeri, harus banget itu untuk memastikan calon destinasimu, daerah endemis malaria atau bukan. Supaya bisa melakukan tindak pencegahan sejak dini, okesip!

Oh ya, berbicara daerah endemis malaria itu merupakan daerah yang selalu ditemukan kasus malaria. Karena di daerah ini terdapat nyamuk vektor malaria yaitu Anopheles sp. Pada tahun 2018 ada 28 kabupaten di Indonesia yang dinyatakan sebagai daerah endemis tinggi seperti Papua, Papua Barat, NTT, dan Kalimantan Timur. Tapi bukan tidak mungkin lho, malaria juga akan menyerang daerah bukan endermis. Makanya kita harus waspada selalu.

Lalu, Bagaimana Mencegah Malaria? 

Nyamuk malaria biasanya suka berkembang biak di lingkungan yang terdapat genangan air seperti rawa-rawa, laguna, muara sungai, tambak dan kolam terbengkalai, saluran irigasi, persawahan hingga mata air.

Maka saya sarankan untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan, dengan membersihkan tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk. Seperti dengan menebarkan larvasida (racun jenti) atau menebarkan ikan pemakan jentik nyamuk, seperti ikan kepala timah, nila merah, gupi, mujair dan lain sebagainya. Jangan lupa kalau sudah besar ikannya dipanen, untuk dibakar haha.

Selanjutnya adalah menghindari gigitan nyamuk. Dengan cara tidur menggunakan kelambu anti nyamuk terutama pada daerah endemik ya. Jangan keluyuran malem deh, inget kan perilaku gigitan nyamuk antara pukul 6 sore s.d 6 pagi. Mengolesi tubuh dengan obat anti gigitan nyamuk. Memasang kawat kasa pada jendela atau ventilasi ruangan dan lain sebagainya.

zero malaria
Peta Endemis Malaria di Provinsi Lampung
Biar bagaimanapun, sakit malaria tuh gak enak Sob, saya dulu pernah merasakan bagaimana rasanya tiap malem mengigil-gigil gak jelas dengan tubuh demam, dan yang paling gak banget itu lidah rasanya pahit luar biasa Cuy, makan apapun rasanya pahit aja udah. Macem kata-kata netizen gitu. Pait!

Nah melalui, peringatan hari malaria ini juga, saya jadi tahu sudah seberapa zero ancaman malaria di daerah saya tinggal, yaitu di Tanggamus yag ternyata sudah eliminasi malaria. Alhamdulillah banget, bye-bye malaria.

Namun daerah seperti Pesawaran dan Pesisir Barat masih belum eliminasi kendati termasuk area kuning, bukan lagi merah, ini disebabkan karena banyaknya tambak, daerah yang rutin didatangi wisatawan dan beberapa faktor lainnya.

Nah, saya ingetin sekali lagi buat kamu, jangan sampai terkena malaria, apalagi daerah seperti kota tercinta kita Bandar Lampung masih masuk ke dalam daerah endemis meskipun tergolong rendah. Jadi jagalah selalu kebersihan lingkungan tinggal ya.

Pokoknya kamu jangan sampai terkena malaria, cukup malarindu aja, rindunya sama aku, #eaaaakkk

zero malaria
Blogger Lampung x Kemenkes RI 


Salam sayang
Mantuidaman Blog

2 komentar

  1. Aisshhhh lengkap tulisannya. Jangan mau kalah sama nyamuk ya kak

    BalasHapus
  2. Wow terkadang kita menganggap sepele penyakit malaria. Semoga dikemudian hari Indonesia benar2 bebas dari penyakit satu ini

    BalasHapus

Terimakasih sudah berkunjung. Silakan Berkomentar agar saya dapat mengunjungi balik blog kamu. Mohon maaf jika mendapati komentar dimoderasi, mengingat maraknya spam yang nganu.