Wisata Krui Part 1: Catatan Perjalanan ke Pesisir Barat

wisata krui

Sebelum mulai membaca ini, silakan diingat dengan saksama bahwa Krui adalah ibukota Kabupaten Pesisir Barat, sedangkan Liwa adalah ibukota Kabupaten Lampung Barat. Keduanya sama-sama ada di Provinsi Lampung dan letaknya di barat, bersebelahan malah. 

Itu penting, sebab saat saya lagi pansos dengan mengungah foto-foto traveling di Krui, buanyakkk sekali teman-teman yang saya rasa tidak dapat membedakan antara Kota Liwa dan Krui, dengan melontarkan pertanyaan seperti:

"Wah lagi di Pesisir Barat ya Fah, nonton Festival Sekura dong di Liwa!"

"Cakep banget itu pantainya, di mana lokasinya?" Pas saya jawab di Krui, kemudian si teman nyambung lagi, "Asik nih lagi traveling di Lampung Barat!"

Ya, memang Kabupaten Pesisir Barat merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Lampung Barat. Tapi, ah ayolah guys! Hambok upgrade ilmu pengetahuan, itu kan udah dari tahun 2012 silam. Dan, ya! Jarak antara Kota Krui dan Liwa itu 40 km, sekitar 1 jam perjalanan dengan berkendara sepeda motor membelah Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS). 

FYI aja, cukup sulit mencari kendaraan umum seperti bus atau angkutan perbatasan antar dua kota ini. Padahal saya berekpektasi akan banyak kendaraan umum yang lalu-lalang tiap harinya seperti di lintas Pringsewu (ibukota Kabupaten Pringsewu) dan Kota Agung (ibukota Kabupaten Tanggamus) tempat saya tinggal. 

Pilihan Transportasi Menuju Krui


Jadi ya, sesuai dengan judul yang saya kunjungi adalah Kabupaten Pesisir Barat. Saat itu H+3 lebaran, saya berangkat dari Bandar Lampung (Ibukota Provinsi Lampung) dengan menggunakan travel Bengkulu seharga 150K, karena saat itu travel Krui belum ada yang beroperasi, dan juga dengan pertimbangan saya akan menginap di rumah seorang teman yang lokasinya di daerah Pugung (satu jam perjalanan lebih jauh dari Krui).

Maaf ya kalo penjelasannya agak ribet. Intinya, berikut ini beberapa alternatif moda transportasi serta estimasi biaya ke Krui dari Bandar Lampung:

  1. Travel Bandar Lampung - Krui (100K) 
  2. Travel Bandar Lampung - Bengkulu (300K)
  3. Trans Bandara Raden Inten II - Krui (80K)
  4. Bus Lintas Barat - Krui Putra (-) 
  5. Mengendarai kendaraan pribadi (-)
  6. Pesawat - Wings Air (450K) 

 Note: Harga tentu saja dapat berubah-ubah setiap waktu. Harga yang saya peroleh adalah harga angkutan lebaran. Saya tulis 300K sebab idealnya kalau naik travel itu beli kursi, sehingga ongkosnya bukan perkara jauh-dekat. Kenapa saya bisa dapat setengah harga, karena Babanya Ica (teman yang akan saya inapi) itu mantan sopir travel, beliaulah yang mencarikan travel.

Travel yang saya gunakan yaitu Citra Lestari yang dapat dihubungi melalui telp. 08127233257 atau 085367658957. Sementara bus trans bandara, itu berangkatnya dari bandara Raden Inten II di Natar. Sekali setiap hari, setiap habis duhur. 

Sejak juni 2019 maskapai Wings Air telah membuka rute penerbangan baru dari Bandara Raden Inten II (Tanjung Karang) menuju Bandara Taufik Kemas (Pesisir Barat) yang dapat dipesan secara online dengan waktu tempuh selama 45 menit pada pukul 09.05 WIB dari Tanjung Karang dan pukul 10.15 WIB dari Pesibar setiap harinya.

wisata krui
Tadaaa... tiket travel Krui sudah di tangan!
Nah, kembali ke cerita, normalnya perjalanan ke Krui via lintas barat (Bandar Lampung - Kab. Pesawaran - Kab. Pringsewu - Kab. Tanggamus - Kab. Lampung Barat - Kab. Pesisir Barat) dapat ditempuh sekitar 250 km, 7 jam perjalanan namun karena saat itu masih musim lebaran dan kendaraan sangat padat, sehingga saya menempuh waktu hingga 9 jam untuk sampai kePugung!

"Ya, memang! Lebih jauh, lebih lelah, lebih lama, lebih nguras tenaga, ketimbang perjalanan Lampung-Jakarta, Cuy!!!" 

Tapi menurut saya, amannya naik travel aja sih, atau bawa kendaraan pribadi, baik roda dua (kalau kamu jiwanya anak touring banged) maupun roda empat, sebab jalan lintas barat ini relatif lebih sepi ketimbang lintas tengah dengan kondisi jalan yang cukup baik dan insyaAllah aman kok dari begal. Kalau kamu lagi gak apes aja.

Explore Pantai-Pantai di Krui


Oke, kita sudah selesai dengan perkara transportasi ya. Selanjutnya adalah bersiap mengunjungi pantai-pantai di Pesisir Barat yang terkenal eksotis cantik dan memesona karena berhadapan langsung dengan Samudra Hindia. Memang budget transportasi terbilang tinggi, namun kabar baiknya mayoritas pantai di Krui berupa pantai lepas yang tidak/belum dikelola. Sehingga kita tidak perlu repot-repot untuk menganggarkan dana masuk objek wisata.

Krui adalah ibukota kabupaten yang lokasinya persis di pesisir pantai. Sehingga jarak bibir pantai dengan pusat kota hanya beberapa jengkal--jemarinya Thanos saja. Pantai-pantai yang wajib dikunjungi saat berada di Krui di antaranya:

1. Pantai Tanjung Setia

Pantai ini berlokasi tidak jauh pusat kota Krui, tepatnya di Jalan Lintas Barat Sumatra, Way Jambu, Kec. Pesisir Selatan. Sangat terkenal dengan ombak besarnya dan sangat cocok untuk olahraga surfing. Konon di musim tertentu ombak di Tanjung Setia dapat mencapai ketinggian hingga 7 meter. 

Tidak heran jika di sini kamu bakal menemui banyak pengunjung bule toples dengan perut sixpack yang sedang asik nenteng-nenteng papan selancar. Aktifitas lain yang dapat dilakukan yaitu melihat sunset yang cantik di antara hamparan pasir putih yang masih alami dan bersih. 

wisata krui
Yoi, kalo lagi long weekend Labju emang seramai ini! 

2. Pantai Labuhan Jukung (Labju) 

Pantai ini terletak persis di Kota Krui, yaitu di Pekon Kampung Jawa, Kec. Pesisir Tengah, karena berada di jalur Lintas Barat Sumatera, tidak heran kalau pantai ini banyak dikunjungi orang, baik untuk berwisata maupun sekadar melepas lelah sebelum melanjutkan perjalanan kembali. Rasanya belum ke Krui kalau belum mengunjungi Labju.

Kata kawan saya yang Akamsi--Anak Kampung Sini--masuk ke ke dua pantai ini biasanya gratis. Namun karena lagi suasana lebaran jadi kami dikenakan biaya parkir sebesar 5K untuk kendaraan R2 dan 10K untuk kendaraan R4.

Ombak di Labju relatif lebih rendah ketimbang Tanjung Setia, amat cocok bagi peselancar pemula yang baru belajar surfing. Bermain air dan ombak di Pantai ini, adalah nikmat Tuhan yang tiada tara. Terlebih jika dibonusi oleh pemandangan matahari tenggelam tanpa ada awan mendung. Sayang saya berkunjung saat musim hujan, sehingga tidak mendapatkan sunset yang cerah. Di sisi lain suasana lebaran membuat pengunjung amat membludak. 

3. Pantai Nyimbor/Ujung Bocor

Pantai Nyimbor letaknya di Dusun Bumi Agung, Kecamatan Biha, Kabupaten Pesisir Barat. Buat yang hobi mancing nih, kalau lagi beruntung bisa dapat ikan tunai hingga iwa tuhuk (blue marlin). Pantai ini masih sangat alami yang bisa dijadikan alternatif kalau lagi pengen menyendiri dan malas-malasan.

4. Pantai Tembakak 

Lokasinya persis bersisian dengan Pelabuhan Tembakak, Desa Way Sindi, Kec. Karya Pengawa--alternatif wisatawan untuk menyebrang ke Pulau Pisang (akan saya bahas di postingan selanjutnya). Pantai ini tidak cocok untuk berenang, karena ombaknya relatif besar dan banyak bebatuan, namun kabar baiknya ada banyak spot foto yang cakep.

wisata krui
Selfie syantikk di atas bebatuan Pantai Tembakak
Jangan lupa membawa roti untuk memberi makan ikan-ikan kecil yang banyak terjebak di antara bebatuan dan tebing pantai. Di sini juga ada banyak teripang lho, saya excited banget karena baru pertama kali lihat hewan aneh gitu. 

5. Pantai Way Jambu

Pantai Way Jambu berada di Desa Way Jambu, Kecamatan Pesisir Selatan. Lokasinya
tidak jauh dari Pantai Tanjung Setia. Enaknya di Way Jambu, kita bisa melihat landscape yang cukup bagus, masih alami dan sepi. Segala aktifitas pantai seperti surfing dan bermain air juga bisa dilakukan di sini. Namun harus hati-hati, apalagi kalau sedang sepi.

6. Pantai Batu Tihang 

wisata krui
Ini dia, karang yang menjadi simbol pantai Batu Tihang
Pantai ini sangat terkenal di instagram, sila cari hastagnya kalau gak percaya. Lokasinya berada di Pekon Kota Karang, Kec. Pesisir Utara, disebut Batu Tihang karena di pantai ini terdapat batu karang yang menjulang tinggi serupa tiang. Pantai Batu Tihang ini berpasir hitam dengan kombinasi bebatuan dan karang yang unik serta ombak yang relatif besar tidak cocok untuk berenang.

Oh ya, di Batu Tihang juga dikenakan biaya parkir. Lagi-lagi karena sedang suasana lebaran. Pantai Batu Tihang diapit oleh muara Sungai Batu Lawang dan lautan lepas. Karena berasal dari kawasan hutan di Gunung Pugung di belakangnya aliran sungainya sangat jernih dan segar. 

7. Pantai Pugung Nampak

Karena saya menginap di daerah Pugung, yang berjarak sekitar 1 jam dari Krui, maka saya juga sekalian meng-explore pantai-pantai yang ada di Pugung. Salah satunya Pantai Pugung Nampak yang berada di Pekon Bandar Pugung, Kec. Lemong. 

Dari pantai ini kita dapat melihat dengan Pulau Pisang yang berada di seberang dan terasa amat dekat, tapi kalau pagi agak tertutup kabut jadi serupa lost iland gitu. Cocok sekali untuk singgah dan berfoto-foto sebentar karena saat kami datang ombak sedang pasang dan sedikit mendung.

wisata krui
Sender-sender lucuk di Padang Rindu sembari merindukan seseorang Uy!

8. Pantai Padang Rindu 

Lokasi Pantai Padang Rindu tidak jauh dari Pugung Nampak, dan masih berada dalam satu jalur berupa jalan desa yang beraspal dan relatif sempit. Romantis banget gak sih, nama pantainya haha! 

Pantai Padang Rindu ini ada di Pekon Bandar Pugung, Kec. Lemong, yang memang banyak sekali pantai yang indah. Nyiur tampak rapat dan amat indah dengan rerumputan hijau serupa karpet yang dibentangkan. 

9. Pantai Pugung Walur

wisata krui
Di Pugung Walur banyakkk banget uy, pohon kelapa. Entah siapa yang tanam 

Biasa orang sini menyebutnya Pantai Walur. Berada di Desa Walur, Kec. Krui Selatan, lokasinya tidak jauh dari Bandar Taufik Kiemas. Suasana pantai ini relatif lebih sepi ketimbang Pantai Labju dan banyak pepohonan di sekitar pantai, sehingga bisa asik untuk diajak santai sembari menunggu matahari terbenam. Apalagi kalu bawa hammock dan buku bacaan.
Ombak di Pantai Walur juga tidak terlalu besar relatif lebih tenang sehingga cukup aman untuk berenang. Air laut di sini tampak amat bersih karena tidak banyak wisatawan, lengkap dengan pasir putih dan sangat halus. Lucunya karena di daerah Padang Rindu dan Pugng Walur pepohonan nyiur amat rapat dan rerumputan lebat, jadi banyak sekali sapi-sapi warga yang digembala di pinggir pantai hihi.

wisata krui
Sapi-sapi penduduk lagi santai di pinggir pantai 

10. Pantai Penengahan

Patokan pantai ini adalah SMA Negeri Lemong yang letaknya persis di pinggir pantai di daerah Penengahan, Kec. Lemong. Saya enggak kebayang gimana asiknya punya sekolah persis di pinggir pantai yang berbatasan sama Samudra. Maklum sejak kecil saya tinggalnya di lereng gunung sih. 

Di pantai penengahan bibir pantainya memang tidak luas, apalag kalau sedang pasang. Tapi relatif aman dari bencana karena sudah dipasang beton-beton pembatas. Pantai ini memiliki pasir pantai yang putih dan bersih dari sampah. Cantik sekali.

wisata krui
Pohon kelapa terdampar di Pantai Penengahan
***

Sisanya masih buanyakkk sekali pantai yang bersebelahan dengan jalan lintas barat Sumatra. Saya gak hafal dan gak tahu persis apa nama-nama daerahnya. Ya, saran saya sisakan waktu luang seharian atau berhari-hari lah untuk kamu melihat-lihat dan mencari spot foto yang ideal selama di Pesisir Barat. Semua pantai-pantai yang saya sebut saling bersebelahan dan hampir semuanya free, puas-puasin tuh ekpedisi pantai.

Selama di Krui, saya ngider-ngider dari pantai ke pantai menggunakan sepeda motor hasil meminjam kawan. FYI, di Krui banyak sewaan motor terutama di penginapan-penginapan dengan harga kisaran 60-100K/hari. Menyenangkan sekali keliling-keliling Pesisir Barat dengan berkendara R2 melewati jalan dengan tanjakan, turunan, serta leter S yang aduhai sembari disirami angin laut Samudra Hindia. Sepulang dari Krui saya merasa skill berkendara saya meningkat drastis, levelnya nyaris sekelas Rosi dan kulit saya kian eksotis haha.

wisata krui
Berkendara melintasi jalan lintas Krui yang errr... sekali
Oh ya, di Krui ada juga bukit yang sangat terkenal keindahan sunsetnya yaitu Bukit Selalau. Saya tidak sempat berkunjung ke sana, karena saat itu lagi musim hujan, nyaris setiap sore langit mendung dan hujan. Waktu yang tidak tepat untuk menyaksikan sang mata dewa terbenam ya. Mungkin next time, saya akan ke Krui lagi buat explore lebih banyak. Kali aja kamu mau temenin kan!

Penginapan Murah di Krui


Berikut beberapa rekomendasi penginapan buat kamu yang hendak berlibur ke Krui.

1. Surfcamp Palmbeachkrui (100K)

Telp. 082185031360 
Alamat Jalan Palapa 15 Labuhan Jukung, Kampung Jawa, Kec. Pesisir Tengah, Kab. Pesisir Barat, Lampung.

2. Karang Nyimbor Surf Hotel (140K)

Telp. 081319815865
Alamat Tanjung Setia, Kec. Pesisir Selatan, Kab. Lampung Barat, Lampung.

3. Losmen Saejadi/Krui Saejadi Surf Camp (200K)

Telp. 085269555013
Alamat Jalan Pantai Labuhan Jukung Krui, Kampung Jawa, Kec. Pesisir Tengah, Kab. Pesisir Barat, Lampung. 

4. Cottage Labuhan Jukung (275K)

Telp. 082186839738
Alamat Pantai Labuhan Jukung, kampung Jawa, Kec. pesisir Tengah, Kab. Pesisir Barat, Lampung.

5. El Camino (236K)

Telp. 082225536455
Alamat jl. Wisata Labuhan Jukung, Gg. Pancing, Kampung Jawa, Kec. pesisir Tengah, Kab. Pesisir Barat, Lampung.

wisata krui
Jadiiiii, kapan kita ke sini bareng? Ehm!

Oke, sekian dulu cerita dari catatan perjalanan saya ke Krui Part 1. Di artikel Wisata Krui Part 2 saya akan bercerita tentang Pulang Pisang ya. Nantikan kelanjutan kisahnya, oke. 


Salam sayang,

2 komentar

  1. Seru banget mantu acara jalan-jalannya ke Krui pasti nambah banyak momen ya untuk bermain ke sini lagi. Aku pengen ikutan belum tahu kapan. Asli deh keren wisata Krui

    BalasHapus
    Balasan
    1. Naqiyyah Syam: Iya mi aku juga someday pengen ke krui lagi, blm puas soalnya hehe

      Hapus

Terimakasih sudah berkunjung. Silakan Berkomentar agar saya dapat mengunjungi balik blog kamu. Mohon maaf jika mendapati komentar dimoderasi, mengingat maraknya spam yang nganu.