Hotel Bukit Randu, berlokasi di Jl. Kamboja Kebon Jeruk, Tanjung Karang Timur, Kota Bandar Lampung. Berdasarkan ulasan di internet dan informasi yang tertera, Bukit Randu merupakan salah satu hotel bintang empat yang ada di Lampung. Saya sih percaya aja, wong saya berkesempatan untuk minep gratis e.
Hotel Bukit Randu ini posisinya cukup strategis di tengah-tengah kota Bandar Lampung, ya. Di bawah ada Chandra departemen store, akses menuju Central Point dan Mall kartini juga cukup dekat. Kalau dari Stasiun Tanjung Karang kira-kira 10 menit.
Ya, sebab saya anaknya sholeha, penurut sama orang tua dan tidak neko-neko, maka suatu hari doa saya dikabulkan sama Allah untuk minep di Hotel Bukit Randu secara cuma-cuma. Alias gak bayar sepeserpun. Gitulah kalo blohher kismin, makan fastfood kalo ada voucher, bobok hotel pun kalo ada event atau gratisan.
Ah, sungguh menyenangkan sekali hidup ini Tuhan.
Singkat cerita, saya menelepon nomor hotel yang tertera pada voucher. Cukup alot dan sengit sebelum akhirnya ada suara mbak-mbak yang meduhkan hati mengangkat telepon. Tapi sayang, semua tanggal yang saya sebutkan udah full book!
Ini tersangka utamanya, sih |
Begitu pula ketika saya kembali menelepon pihak hotel di lain waktu. Ngeselin bingits gak sih? KZL!
Beberapa hari jelang expired si voucher saya pasrah sudah. Bodoamat mau ada atau gak ada kamar, saya udah kepalang kesal. Dan segala puji bagi Pemilik Alam Semesta, sore itu si mbak yang saya telepon untuk kesekian kali mengabarkan bahwa Superior Room seperti yang tertera pada voucher saya, ada yang kosong untuk tanggal yang saya sebut. Okelah, siap.
And here i am! Saya berangkat dari kosan sekitar pukul dua siang, bertepatan dengan jadwal check in. Gak peduli sama matahari yang lagi semangat banget menyinari bumi. Wong saya mau bobok Bukit Randu kok.
Sembari menenteng stop kontak sebagai antisipasi isi daya harta benda, saya melangkah riang ke arah meja resepsionis yang ada di puncak Bukit Randu. Dan hal yang saya khawatrikanpun terjadi.
"Maaf Ibu, kami hanya menerima booking via internet." Ujar si Mbak Resepsionis ramah, setelah mengatakan bahwa tidak ada booking-an untuk hari itu atas nama Latifah.
Sejujurnya, ini bukan kali pertama saya nuker voucher (baik makan, ngopi, hotel, atau apapun) di Lampung yang berujung ribet dan bertele-tele seperti ini. Entah apa yang terjadi di dalam birokrasi para pelaku usaha di sini, pokoknya kalo judulnya VOUCHER ujungnya pasti begini.
Karena udah biasa, maka saya santai saja melalui proses saling sanggah argumen, menjelaskan kronologi dan lain sebagainya. Toh voucher hotel yang saya pegang legal berstampel manager diperoleh dari Juara Lomba Blog LKF 2019.
Singkatnya, si Mbak Petugas yang tempo hari menerima telepon saya, entah lupa atau bingung atau malah tidak maksud sehingga booking atas nama saya tidak dicatat. Mengingat mereka biasanya menerima tamu via aplikasi seperti pegi pegi atau traveloka. Sementara saya booking via telepon.
Karena saya anaknya punya inisiatif tinggi, ulet untuk adu ngeyel, pula jujur dapat membuktikan kronologis mem-booking maka saya tetap bisa menginap Hotel Bukit Randu, meskipun harus tertahan cukup lama di lobi untuk menunggu room siap dan mbak resepsionis konfirmasi sana sini.
Setelah bosen main gim, batrai hp lemah untuk sosmed, capek duduk di sova lobi dan perut kembung sama, akhirnya saya diberi kunci kamar juga.
"Maaf Ibu sudah membuat menunggu, ini kamarnya kami upgrade ke Deluxe Room yaa." Cuma itu kalimat mbak resepsionis yang saya ingat. Sisanya bodoamat saya udah lupa, pokoknya saya butuh kasur buat rebahan.
Fasilitas Superior Room
Balkon sengaja gak saya buka sebab di luar lagi panas menyengat sekali, pemandangan juga belum oke-oke amat, yang ada justru silau.
Mini bar tersedia lengkap dengan tag harga, berikut juga yang di dalam cooler box. Jadi kalau kamu tidak cukup kaya seperti saya, baiknya belanja dulu di minimarket bawah sebelum hilaf nyemil jajan yang tagnya mahal syekai itu.
Namun untuk teh, kopi, gula dan air mineral pada coffee maker tersedia gratis kok. Lumayan untuk hiburan.
Toileters tersedia lengkap sampai jarum dan benang jahit, sayangnya rata-rata room di Bukit Randu tidak dilengkapi bathtube. Hanya tipe-tipe tertentu saja yang kelasnya setara anak sultan.
Fasilitas lain yang dapat digunakan adalah sandal hotel dan tidak ada jubah mandi.
Apalagi di jalan Antasari selepas flyover lagi ada macet-macet panjang karena lagi perayaan maulid nabi, sumpah lampu-lampu padat saling unjuk kilauan cahaya. Ternyata di balik orang-orang yang lagi emosi terjebak macet, ada kaum-kaum yang bahagia terkesima, ya haha.
Saya sempat turun ke bawah bukit sebentar untuk makan malam dan beli camilan. Selebihnya saya habiskan waktu untuk malas-malasan sembari menikmati fasilitas wifi dan memandangi kota Bandar Lampung.
Semua tipe kamar di Hotel Bukit Randu termasuk sarapan ala buffet. Restoran lokasinya tepat di atas lobi. Ya standar hotel bintang sih, mulai dari bubur ayam, roti, makanan berat dan lauk-pauk hingga soto ada. Tapi saya lupa memotret resto dan makanannya. Bahkan karena kepalang bete, saya juga luput untuk memotret lobi Hotel Bukit Randu haha.
Selepas sarapan saya bertolak ke kolam renang, yang memang standar banget. Saya rasa kolam berenangnya perlu direnovasi dengan gaya invinity gitu deh. Sayang banget aja udah punya lokasi strategis tapi pemandangan di bawahnya ketutup pagar.
Di bawah kolam renang terdapat taman, saya gak ke sana sebab mager, ada spot fotonya juga tapi saya hanya memotret dari kejauhan.
Selain dua tersebut konon di Bukit Randu juga ada fasilitas spa dan gym. Lagi-lagi karena anaknya mageran dan bangunnya kesiangan jadi pengennya macem lirik lagu Bruno Mars aja,
The day i dont feel like doing anything
I Just wanna lay in my bed
Selain hotel, Bukit Randu juga ada tempat karaokenya loh, saya belum pernah cobain sih, takut nyaman di hati tapi gak nyaman di kantong.
Jam sebelas saya udah siap untuk chek out karena perut sudah meronta-ronta kelaparan. Kesan yang saya peroleh setelah staycation di Bukit Randu biasa saja sih. Kalau gak kebantu dengan lokasi dan view, fasilitas dan kenyamanan Bukit Randu Lampung tidak ubahnya hotel-hotel kelas airy yang rate room middle gitu.
Hal itu cukup mematahkan ekspekstasi saya yang amat tinggi sebelumnya. Paling menganggu bagi saya adalah pelayanannya menyangkut birokrasi, di awal saya chek in saja udah ribet dan gak mengenakkan.
Saya sempat berpikir, "apa mereka tidak mengkomunikasikan ikhwal voucher dengan bawahannya? Kalau tidak suka kedatangan tamu gratisan gini, kenapa mereka repot-repot ngeluarin voucher?"
Dan tolong dicatat, saya dapat vouchernya gak ngemis, tapi hasil berkompetisi.
Saya sangat menyayangkan aja klaimnya sebagai hotel bintang empat tapi pelayanannya begitu. Dan satu lagi, ketika saya chek out, masih aja disodori tagihan room dengan alasan upgrade kamar. Lha ini ceritanya sampai saya chek out permasalahan vouche itu gak selesai-selesai, saya butuh menjelaskan ini-itu-anu lagi ke mbak resepsionis yang udah ganti shift. Etdah!
Yaudah sekian dulu, sesekali its okelah staycation di Hotel Bukit Randu yang kesannya wah itu. Apalagi kalo gratisan kayak aku gini kan.
Beberapa hari jelang expired si voucher saya pasrah sudah. Bodoamat mau ada atau gak ada kamar, saya udah kepalang kesal. Dan segala puji bagi Pemilik Alam Semesta, sore itu si mbak yang saya telepon untuk kesekian kali mengabarkan bahwa Superior Room seperti yang tertera pada voucher saya, ada yang kosong untuk tanggal yang saya sebut. Okelah, siap.
Otewe Bukit Randu
Lalu, tibalah hari di mana saya akan menginap di Bukit Randu. Saya bersiap dari kosan di daerah Rajabasa sembari bersenandung riang. Duh bungah sekali hati saya, dulu tiap lewat Jalan Antasari saya selalu melirik ngiri kilauan cahaya gedung di atas bukit itu sembari membatin,"uenak kali ya liat pemandangan kota Bandar Lampung dari atas sana. Ya Allah pengen dong bobok di sana."
And here i am! Saya berangkat dari kosan sekitar pukul dua siang, bertepatan dengan jadwal check in. Gak peduli sama matahari yang lagi semangat banget menyinari bumi. Wong saya mau bobok Bukit Randu kok.
Sembari menenteng stop kontak sebagai antisipasi isi daya harta benda, saya melangkah riang ke arah meja resepsionis yang ada di puncak Bukit Randu. Dan hal yang saya khawatrikanpun terjadi.
"Maaf Ibu, kami hanya menerima booking via internet." Ujar si Mbak Resepsionis ramah, setelah mengatakan bahwa tidak ada booking-an untuk hari itu atas nama Latifah.
Sejujurnya, ini bukan kali pertama saya nuker voucher (baik makan, ngopi, hotel, atau apapun) di Lampung yang berujung ribet dan bertele-tele seperti ini. Entah apa yang terjadi di dalam birokrasi para pelaku usaha di sini, pokoknya kalo judulnya VOUCHER ujungnya pasti begini.
Karena udah biasa, maka saya santai saja melalui proses saling sanggah argumen, menjelaskan kronologi dan lain sebagainya. Toh voucher hotel yang saya pegang legal berstampel manager diperoleh dari Juara Lomba Blog LKF 2019.
Singkatnya, si Mbak Petugas yang tempo hari menerima telepon saya, entah lupa atau bingung atau malah tidak maksud sehingga booking atas nama saya tidak dicatat. Mengingat mereka biasanya menerima tamu via aplikasi seperti pegi pegi atau traveloka. Sementara saya booking via telepon.
Karena saya anaknya punya inisiatif tinggi, ulet untuk adu ngeyel, pula jujur dapat membuktikan kronologis mem-booking maka saya tetap bisa menginap Hotel Bukit Randu, meskipun harus tertahan cukup lama di lobi untuk menunggu room siap dan mbak resepsionis konfirmasi sana sini.
Setelah bosen main gim, batrai hp lemah untuk sosmed, capek duduk di sova lobi dan perut kembung sama, akhirnya saya diberi kunci kamar juga.
"Maaf Ibu sudah membuat menunggu, ini kamarnya kami upgrade ke Deluxe Room yaa." Cuma itu kalimat mbak resepsionis yang saya ingat. Sisanya bodoamat saya udah lupa, pokoknya saya butuh kasur buat rebahan.
Penampakan si Deluxe Room |
Superior VS Deluxe Room Bukit Randu
Konon semua tipe kamardi Bukut Randu ada fasilitas balkonnya. Karena view lah yang jadi dagangan utama hotel ini. Duh kebayang gak sih gimana serunya bobo sembari nikmati pemandangan malam kota Bandar Lampung?Tadaaaa, ini dia balkonnya |
- Single / Twin Bed
- Bath Room (Bath-up)
- AC
- Telephone
- Television
- Night Lamp
- Wardrobe
- Deposit Box
- Mini Bar
- Coffee Maker + Coffee Glass
- Bath Towel
- Hand Towel
- Guest Amenities
- Single / Twin Bed
- Bath Room (Shower)
- AC
- Telephone
- Television
- Night Lamp
- Wardrobe
- Deposit Box
- Mini Bar
- Coffee Maker + Coffee Glass
- Bath Towel
- Hand Towel
- Guest Amenities
- Tatami Table
Apa guna banyak kaca di kamar hotel? Yak benar sekali, buat swafoto! |
Semalam di Deluxe Room Bukit Randu
Saya kebagian kamar bertipe twin bed dengan kasur yang cukup lebar berhias tapis lampung dengan motif gajah. Jadi saya sisakan satu kasur yang dekat jendela terjaga rapi untuk lokasi foto-foto sementara yang lainnya untuk dipake bobo-bobo lucu dan diberantakin.Balkon sengaja gak saya buka sebab di luar lagi panas menyengat sekali, pemandangan juga belum oke-oke amat, yang ada justru silau.
Mini bar tersedia lengkap dengan tag harga, berikut juga yang di dalam cooler box. Jadi kalau kamu tidak cukup kaya seperti saya, baiknya belanja dulu di minimarket bawah sebelum hilaf nyemil jajan yang tagnya mahal syekai itu.
Namun untuk teh, kopi, gula dan air mineral pada coffee maker tersedia gratis kok. Lumayan untuk hiburan.
Fasilitas Bukit Randu |
Fasilitas lain yang dapat digunakan adalah sandal hotel dan tidak ada jubah mandi.
View Balkon dan Fasilitas Umum Hotel Bukit Randu
Di malam hari pemandangan kota Bandung Lampung dari ketinggian Hotel Bukit Randu sangat keren sekali, serupa taburan bintang yang aktif bergerak dari kejauhan, perumahan penduduk yang berada di bawah serupa diorama yang disusun rapi.Syantik banget Cuy, subhanalloh! |
Saya sempat turun ke bawah bukit sebentar untuk makan malam dan beli camilan. Selebihnya saya habiskan waktu untuk malas-malasan sembari menikmati fasilitas wifi dan memandangi kota Bandar Lampung.
Sedep yaaa |
Selepas sarapan saya bertolak ke kolam renang, yang memang standar banget. Saya rasa kolam berenangnya perlu direnovasi dengan gaya invinity gitu deh. Sayang banget aja udah punya lokasi strategis tapi pemandangan di bawahnya ketutup pagar.
Pagi-pagi kolam renang masih sepi, Cuy |
Selain dua tersebut konon di Bukit Randu juga ada fasilitas spa dan gym. Lagi-lagi karena anaknya mageran dan bangunnya kesiangan jadi pengennya macem lirik lagu Bruno Mars aja,
The day i dont feel like doing anything
I Just wanna lay in my bed
Selain hotel, Bukit Randu juga ada tempat karaokenya loh, saya belum pernah cobain sih, takut nyaman di hati tapi gak nyaman di kantong.
Ini taman yang saya maksud |
Hal itu cukup mematahkan ekspekstasi saya yang amat tinggi sebelumnya. Paling menganggu bagi saya adalah pelayanannya menyangkut birokrasi, di awal saya chek in saja udah ribet dan gak mengenakkan.
Saya sempat berpikir, "apa mereka tidak mengkomunikasikan ikhwal voucher dengan bawahannya? Kalau tidak suka kedatangan tamu gratisan gini, kenapa mereka repot-repot ngeluarin voucher?"
Dan tolong dicatat, saya dapat vouchernya gak ngemis, tapi hasil berkompetisi.
Saya sangat menyayangkan aja klaimnya sebagai hotel bintang empat tapi pelayanannya begitu. Dan satu lagi, ketika saya chek out, masih aja disodori tagihan room dengan alasan upgrade kamar. Lha ini ceritanya sampai saya chek out permasalahan vouche itu gak selesai-selesai, saya butuh menjelaskan ini-itu-anu lagi ke mbak resepsionis yang udah ganti shift. Etdah!
Yaudah sekian dulu, sesekali its okelah staycation di Hotel Bukit Randu yang kesannya wah itu. Apalagi kalo gratisan kayak aku gini kan.
Pemandangan pagi hari |
Alamat Hotel Bukit Randu
- Jln. Kamboja No. 1 - 2 A Kebon Jeruk, Tanjung Karang Timur, Bandar Lampung.
- Telp. 0721 241333 / 0721 256681
- Website http://bukitrandu.com/lampung/
- Email reservation@bukitrandu.com sales@bukitrandu.com ecommerce@bukitrandu.com
- Jam check in 14.00 & check out 12.00 WIB
Rate, 3,6/5
Salam sayang,
Alhamdulillah... selamat ya, mba Latifah. Sayang, bgt, hotel bagus, tapi pelayanannya kurang. Jadi mikir2 lagi kalau kepengen nginep di sana. Tapi, viewnya bener2 mantaps ya :)
BalasHapusIzza: Jangan mikir-mikir mbak langsung booking aja hihihi
Hapusview dari balkon hotel bukit randu ini romantis banget ya.. apalagi saat malam, wow cantik sekali keliatannya
BalasHapusAndiyani Achmad : iyap tul sekali
Hapuskirain mini barnya for free, hihihi... tapi ini mantep bgt pemandangan malam dr kamarnya, kl gak ada nyamuk mah aq buka jendela terus sampai pagi...
BalasHapusviewnya bagus yak, tipikal kolam renang sekarang adanya di paling atas yg terbuka ya, panas kalau berenang siang2 jadinya :)
BalasHapusSaya juga pernah nih menginap memakai voucher di hotel bintang 5 di Jakarta, tapi Alhamdulillah dari awal aku menghubungi pihak hotel sangat dilayani dengan baik dan saat check in juga tidak ada masalah..
BalasHapusSemoga Hotel Bukit Randu bisa menupgrade pelayanannya supaya pengunjungnya ngge bete ya mba hehe
Aku juga kalau ke hotel selalu beli cemilan dari minimarket dulu sebelum khilaf sama mini barnya,haha. Btw,kolam renangnya bagus banget ya kak.
BalasHapusasiknya bisa lihat city view Kota Lampung ya mba dan kolam renangnya bikin pengen berenang, asiknya
BalasHapusmakin keren hotelnya. dulu pas SD aku prnh nginep di hotel ini klo gak salah inget.
BalasHapusAkhirnyaa setelah bnyk drama sama mba resepsionis nya dapat kamar jg ya, upgrade ke deluxe room jg. View nya bgus ya dr kamar hotelnya .
BalasHapusRezeki anak solehbya mba ga kmana hehehe... Pemandangannya bagus juga lho 🙃
BalasHapusview malamnya apik sekaliiiii, suka banget liat lampu lampu kota di malam hari
BalasHapusJam check-in nya lumayan siang juga yaa..
BalasHapusAku kebayang capenya, lelahnya...sampai harus menanti waktu check-in.
Di Hotek Bukit Randu hanya tersedia 2 tipe kamarkah?
Eyaampun, kamarnya bagus banget. Dan itu, viewnya kereeeen. Ya siang, apalagi malamnya. Favorit deh ih 😍
BalasHapusViewnya bagus banget yaa, bisa jadi referensi hotel buat ke lampung nih. Kebetulan lagi planning juga mau liburan tapi masih pilih2 tujuan mau kemana hehe makasih infonya mbak
BalasHapuswaduh kalau di sana susah nukerin voucher / atau booking online ya? sayang banget ya, tapi karena jadi diupgrade malah jadi untung ya walau awalnya kesel XD
BalasHapusWaahh... kesannya jadi ga enak banget ya nginepnya, Tifah. Harusnya staycation cantik, gara-gara pelayanan yang ga oke malah jadinya bete ya. Semoga suatu saat bisa menginap cantik lagi dengan kondisi yang jauh lebih baik.
BalasHapus