Dear Nasabah Bijak, Lakukan 5 Cara Jitu Ini untuk Melindungi Diri dari Kejahatan Siber

Pandemi Covid-19 mendorong setiap langkah kegiatan kita beralih ke online. Seiring perkembangan teknologi yang semakin maju, membuat cyber crime juga ikut berkembang. Sebagai nasabah bijak dan pengguna internet sehat,penting sekali bagi kita untuk paham dan mengetahui cara melindungi diri dari sgala jenis kehajatan online. Mulai dari penyebaran virus, spyware, bahkan pencurian informasi perbankan. 

Berikut lima langkah mudah yang bisa dilakukan nasabah bijak untuk melindungi diri dari kejahatan cyber. 


1. Merubah Sandi Secara Berkala


Saat mengakses aplikasi perbankan, finansial, hingga e-wallet, nasabah bisa menggunakanan fitur autentifikasi dua faktor, hingga biometrik password. Selain itu hal sederhana yang penting dilakukan oleh seorang nasabah bijak adalah rutin mengubah password secara berkala minimal tiga bulan sekali. Jangan pernah membagikan kata sandi kepada siapapun dan jangan menggunakan kombinasi yang mudah ditebak seperti tanggal lahir.


2. Selalu Curiga Terhadap Tautan Apapun


Membuka lampiran yang tidak dikenal bisa berakibat fatal ke perangkat yang kita gunakan. Sebab itu, selalu tanamkan sikap curiga terhadap button click maupun link asing yang masuk ke sistem aplikasi, baik melalui email, aplikasi chatting, sosial media, maupun web browser. 


Platform e-commerce dan perbankan umumnya menggunakan protokol HTTPS yang lebih aman dibandingkan protokol HTTP. Sehingga pastikan tautan yang kamu akses menggunakan protokol tersebut agar data yang terkirim dienkripsi dan terhindar dari spoofing dan sniffing. 


3. Memiliki Kesadaran untuk Melindungi Diri


Penting sekali untuk menanamkan prinsip bahwa dalam dunia digital, data adalah segalanya. Apalagi data pribadi dan finansial. Maka penting untuk selalu sadar dan waspada dalam melindungi diri di dunia digital. Meski secara umum aplikasi perbankan, e-commerce, sosial media, bahkan mesin pencari sudah memiliki standar keamanan data yang baik, namun sebagai pengguna jangan sampai abai terhadap keamanan data pribadi.


Menggunakan software bajakan, wifi gratis yang tidak jelas, atau tergiur dengan promo dari para spammer bisa membuat kita sebagai nasabah secara tidak sadar memberikan informasi username dan password.


4. Selalu Menggunakan Aplikasi Resmi


Mengingat saat ini gadget kita terhubung dengan berbagai aplikasi finansial yang sangat perlu dilindungi, maka selalu gunakan software resmi dan bukan bajakan untuk bekerja baik saat menggunakan smartphone maupun laptop.


Sebaiknya sebagai nasabah bijak, kita memiliki kesadaran untuk menginstall software resmi di dalam perangkat komunikasi. Seperti dari Google Play store maupun App Store, Memastikan juga software yang diunduh memiliki tingkat keamanan yang baik dan sudah diverifikasi. 


Begitu pula untuk perangkat yang lebih luas seperti PC maupun laptop. Usahakan untuk selalu menggunakan software genuine yang asli, bukan aplikasi crack atau hasil download ilegal. Jangan sampai aplikasi tidak resmi yang kita gunakan membawa diri ke malware.


5. Memberi Batasan Informasi Diri 


Informasi apapun terkait hal pribadi yang dibagikan secara online membuka risiko serangan rekayasa sosial media yang lebih besar. Karena itu, sebagai nasabah bijak, kita harus memiliki batasa jumlah informasi pribadi yang disebarkan di jejaring sosial dan online, termasuk informasi login, tanggal lahir, bahkan nama panggilan masa kecil.


Meski data pribadi telah dilindungi oleh hukum, penyalahgunaan informasi pribadi masih sering terjadi karena penggunaan media sosial, yaitu ketika kita menyebarkan informasi pribadi di media sosial. Penyebaran informasi pribadi melalui media sosial sering berujung pada kasus kejahatan digital, seperti pencurian identitas, stalking, bahkan cyber harassment.


Sniffing merupakan tindak penyadapan menggunakan jaringan internet untuk mengambil data dan informasi pribadi orang lain. Sedangkan phising merupakan upaya para pelaku kejahatan siber yang berusaha mencuri kata sandi, nomor kartu kredit, detail rekening bank, hingga informasi rahasia lainnya melalui berbagai cara. 


Sesederhana tidak melakukan transaksi atau membuka aplikasi layanan keuangan seperti mobile banking dengan jaringan WiFi publik adalah langkah yang tepat untuk melindungi diri dari kejahatan siber. 


Jika sudah terlanjur mengklik tautan dan menuruti permintaan ganti password, sebaiknya segera masuk ke situs asli dan mengganti password sebelum ada kesempatan pelaku menyalahgunakan akun. 

1 komentar

  1. wah makasih banyak kak sharingnya sangat bermanfaat saya jadi pingin ubah password

    BalasHapus

Terimakasih sudah berkunjung. Silakan Berkomentar agar saya dapat mengunjungi balik blog kamu. Mohon maaf jika mendapati komentar dimoderasi, mengingat maraknya spam yang nganu.