Air Terjun Batu Putu, Murah dan Mudah Dijangkau

air terjun Batu Putu

Membahas tempat wisata di Kecamatan Kemiling, sepertinya tidak akan ada habisnya. Sebab, potensi wisata alam seputaran kota Bandarlampung memang terpusat di daerah ini. Lokasinya yang di pinggiran kota—hanya berjarak sekitar 15 menit perjalanan, dekat dengan daerah TaHuRa (Taman Hutan Raya), lengkap dengan potensi alam, serta daerahnya yang berbukit memang sangat cocok dijadikan lokasi daerah pariwisata.


Telisik saja pada sekelumit artikel yang pernah saya tuliskan:

1.      Rumah Pohon Tahura Wan AbdulRachman
2.      Penangkaran Rusa Tahura WanAbdul Rachman
3.      Camp 91’ Kedaung Outbound
4.      Dan masih akan diupdate lagi!

Ya, semua itu memang berada di Kecamatan Kemiling. Seperti halnya Air terjun Batu Putu yang akan saya bahas kali ini. Notabenenya masih berada di area konservasi Taman Hutan Raya.

Air terjun Batu Putu merupakan spot air terjun paling dekat dengan pusat kota Bandarlampung. Dengan jangkauan paling mudah, bahkan jalur trekingnya sudah diberi tangga-tangga permanen yang diperkokoh dengan paving block. Pula murah, hanya merogoh kocek sedalam 15K per motor. Jadi kalau mau hemat, satu motor pakai bertiga sampai berlima aja, macem juragan cabe-cabean!

air terjun batu putu sukadanaham
Jalur menuju Air terjun Batu Putu. Kurang enak apa lagi coba?!

Menuju lokasi juga amat mudah. Bisa via Tahura Wan Abdul Rachman atau via (nama jalan depan citraland). Keduanya sama-sama dekat menurut saya. Jika via Tahura Wan Abdul Rachman (melewati Penankaran Rusa dan Taman Kupu-Kupu Gita Persada) ikuti jalan saja. 5-7 menit akan ketemu gapura tempat membayar tiket. Jika via jalan, perempatan ambil kanan (ke arah Wira Garden) 5-7 menit akan ketemu gapura tempat membayar tiket masuk lokasi Air Terjun Batu Putu.

Wisata air terjun Bandar Lampung
View menuju lokasi air terjun Batu Putu

Dari tempat penitipan motor, memang tidak ada suara gemerecik air yang jatuh dari ketinggian. Awalnya saya juga enggak yakin jika ini lokasi air terjun beneran. Secara ini di daerah perkotaan, air terjun semacam apa pula yang ditempatkan Sang Semesta di tempat ini! Si Abang yang jaga di tempat penitipan motor mengatakan 10 menit berjalan kaki, kami akan mencapai lokasi Air terjunnya.

Benarkah? Mari kita buktikan!

Sejujurnya saya agak saltum sih, main ke air terjun malah pakai sepatu. Sebab tadi dari kampus, main langsung cabut aja. Meski jenisnya masih sepatu sport slip (tanpa tali), tapi ada tambahan karet agak tinggi di bawah telapak kaki serupa wedges gitu. Enak memang kalo buat hangout atau ngampus, tapi riweh dan licin buat diajakin treking. Alhasil saya lepas sepatu, alias nyeker. Kayaknya sandal swallow kosan lebih recomennded deh -_-

lokasi air terjun batu putu
Tangganya licin dan lembab!

Dan benar saja, setelah beberapa menit meniti tangga turun, kami menemuka jalur yang bercabang dengan tanda kanan ke air terjun dan kiri ke area pondok-pondokan. Penasaran, saya melongok ke jalan arah pondok-pondokan yang dikelilingi ilalang rapat pula tinggi menjulang.

Dan … oh Tuhan! Di pondok-pondokan pertama yang dilengkapi fasilitas ilalang lebat itu ada sekelebat pasangan muda-mudi yang lagi berwisata entah lagi ngapain. Haha! If you know what I mean!

FASILITAS TEMPAT WISATA MACAM APA INI WAHAI EYANG GURU!!!

Memang sih suasananya mendukung banget: mendung, gerimis tipis, udara dingin semilir, lembab dan tempatnya sepi pengunjung. TAPI GAK GINI JUGA KALI YA!

Saya jadi inget tempat wisata sebelah yang juga menyediakan fasilitas esek-esek amatiran serupa. Maybe someday saya bisa bikin postingan ‘Rekomendasi Tempat Wisata Esek-Esek Di Badarlampung’ hahaha!

*Lalu blog saya dibannd FPI*

ASTAGFIRULOH YA ALLAH! ASTAGFIRULOH, DOSA FAH! DOSA!!!

Skip, Skip!

10 menit kemudian, kami memang benar-benar mecapai lokasi air terjun. Dan lima menit berikutnya, hujan sempurna turun. OH DAMN!

Wisata air terjun Lampung
Tadaaa... ini air terjunnya!


Ini kejujurannya

Saya cukup kecewa sih dengan kondisi air terjunnya. Benar-benar enggak seperti ekspektasi. Dan yah … cukup sulit mencari angel yang pas untuk berfoto. Airnya juga keruh, bikin gak bergairah. Mungkin karena lagi musim penghujan kali ya.

Wisata air terjun di Bandar lampung
Kolamnya keruh -_-

Kemudian kami meneduh di gua kecil yang ada tepat di samping air terjun. Yang banyak sampah sisa bungkus plastik dan sisa-sisa api unggun entah acara apa. Gelap dan lembab, saya ngeri ada hewan melata dan semacamnya keluar dari sana. Ewww! Sedangkan tidak ada tempat lain yang bisa digunakan untuk berlindung.

Sama sekali tidak ada pikiran untuk main-main air. Hujan masih terus turun, debit air yang jatuh makin membesar. Sedang kami kesulitan untuk sekedar mendaratkan pantat, semua tempat basah dan lembab. Dan jiwa kemayu saya mendadak bangun dari tidur panjangnya; saya jijik dengan segala hal yang LEMBAB!

Batu Putu Sukadanaham
Sudut pandang dari dalam goa

Oh Tuhan, ini serupa kiamat kecil-kecilan! Saya benar-benar gak punya bakat survival! -_- *Maafkeun Hamba yang lemah ini wahai Eyang Guru!*

Menit-menit selanjutnya, kami habiskan untuk ngobrol-ngobrol syantik (mau mainan hempon ngeri jatuh ke air haha), rasan-rasan ngalor-ngidul, sembari nyemilin snack yang sebelumnya kami bawa serupa kudanil kelaparan. Sebab memang belum mamam tiang makan siang :D

Nilai Plusnya

Ini tempat memang asli masih sejuk, asri dan alami abis. Macem hutan yang sesungguhnya gitu deh. Saya salut banget, secara 15 menit perjalanan dari Lokasi Air Terjun Batu Putu aja, kita sudah bisa mencapai pusat kota Bandarlampung, lho. Semoga kealamian ini terus terjaga ya. Mari kita ucapkan AAAMIIN secara serentak!

denah lokasi Batu Putu Sukadanaham
Air terjunnya kurang tinggi :P

Tapi, omong-omong ini tempat spooky abis. Bener-bener enggak ada semburat cahata matahari yang menempus pepohonan tinggi disekitarnya. Ya namanya juga cuaca lagi mendung berawan dan hujan pula haha.

Oh ya, saya gak tahu berapa kedalaman kolam-kolam buatan di bawah air terjun ini. Gak sempat mengamati. Gak kepikiran. Boro-boro, menjaga keseimbangan berjalan di atas bebatuan berlumut licin tanpa alas kaki aja saya kepayahan. Tapi semoga saya berhasil menjaga hatimu yang licin dan riskan akan kenangan masa lalu itu, ya *Eakkk!

Air terjun Batu Putu Lampung
Tapi not bad lah ya

Hujanpun berhenti ketika snack yang kami bawa benar-benar tandas, action cam yan kami bawa lowbet dan ada 4 orang pengunjung berseragam SMA datang, dan awan kelabu sedikit demi sedikit digeser awan putih. Inilah momen yang saya nanti sedari tadi. Naik ke atas. Sebab semenjak hujan turun, suasana lembab semakin basah, memperkuat atmosfer spooky dan jarum jam sepeti enggan berdetak

Tips

Naiklah ke jalan yang sedikit menanjak di pos penitipan motor. Dari sana ada suguhan pemandangan yang cukup kece untuk dipandang. Deretan tebing perbukitan yang mengikuti jalur aliran sungai, lumayan keren deh. Di sisi lainnya lagi, ada suguhan bangunan-bangunan perkotaan padat yang berbatasan langsung dengan teluk Bandarlampung. Lumayanlah bikin mata segar!

lokasi Batu Putu di Lampung
View dari Bukit area air terjun Batu Putu


Rate

Saya memberi rate 3/5 aja deh. Sebenarnya air terjunnya masuk standar temat nyenengin ala saya sih. Strategis pula lokasinya. Sayang aja saya datang di waktu yang tidat tepat. SWB (Salah Waktu Banget), pas lagi musim hujan, jadi titian tangga yang berlumu licin, lembab, gerimis, air keruh, spooky dan sebagainya. Tapi someday saya akan ke sini lagi untuk sekadar melepas penat sesaat dari rutintas yang menjemukan. Tentunya tidak pas musim hujan seperti sekarang.

lokasi Batu Putu Lampung
Pose kekinian :P

Sekian dari saya, jangan lupa bahagia :) Ciaoo!



Kecup manja,


Latifah Desti Lustikasari

19 komentar

  1. Batu puru, yang dideket natar itu iya???? Kok gue baru tau???

    tapi air terjunnya terlalu kecil, tapi cocoklah buat remaja kekinian hunting, hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bukan Attar, ini di Kemiling, deket wira garden

      Hapus
    2. Lah kok batu puru iya..hehe. Klo ngedenger batu puru saya malah keinget pemandian air panas.

      By the way, kak lustika tinggal dimana skrng??

      Hapus
    3. Batu putu attar, bukan batu puru, etdah -_-
      Gue masih di balam kok hehe

      Hapus
  2. Suasana alamnya bagus teh. Masih asri.
    Aku paling suka kalo liat yang hijau hijau.


    Aoi aer terjunya kurang bening teh pafahal aku kalau kesana ingin sekali mandi manja dibawah tetesan air terjun ...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah sama Leon, aku juga suka liat yg ijo ijo. Liat duit apalagi haha apasih ini!
      Iya mungkin karena lagi musim hujan kali ya jadi airnya keruh

      Hapus
  3. Itu kolam yak??? Haha bisa mandi ga disitu, secara ga ada org di sana. Airnya juga kurang blink2

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya semacam itu Sabda, gak tau gak sempet nyobain. Kayaknya bisa sih. Inu semacam efek musim hujan aja, jadi lumpurnya pada naik. Mungkin akan beda kalo datengnya pas musim kemarau

      Hapus
  4. Airnya kalau agak jernihan lg sepertinya keren.. Aku suka bgt klw maen ke curug gtu.. Selain buat ngadem bs buat pikiran tenang jg.. Hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Curug itu air terjun bukan Ndi? Aku gak tau bedanya hahaha
      Sinilah main main ke lampung

      Hapus
  5. Wah iya bener, kalau pas musim hujan emang gak rekomended deh untuk wisata ke alam yang menjadi sumber air. keruh biasanya. Disini juga ada namanya kedung maor. Dan kesana bagus musim kemarau, airnya jernih dan bisa turun ke bawah.

    Tempat wisata emang neyeblin banget kalau ada yang esek-esek. ternyata memang udah umum kali yak. Entah kenapa mereka demikian? tanya rumput yang bergoyang. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Kak Vera bener banget, asumsiku sih karena dia kurang laku sebab banyak tempat wisata baru bermunculan lengkap dengan view yang instagramable. Jadinya dia menyediakan fasilitas 'sepi-sepian' dalam tanda kutip

      Hapus
  6. waw gue baru tahu d bandarlampung ada air terjun hahaha
    kayaknya emang di indo ini air terjun macam gitu banyakan buat mesum, d daerah gue juga banyak yang gitu buat mesum haha

    semoga pemda melirik potensi daerahnya yang luar biasa itu, dan dibagusn lah itu biar makin banyak wisatawan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Bang Topik, sebenarnya banyak sih, di sebelah juga ada air terjun namanya bwtu lapis, tapi aksesnya lumayan kalo cuma mau bakr kalori hehe
      Sayang banget menurutku kalo buat mesum. Mereka terlalu memanfaatkan kesempatan dalam kesepian

      Hapus
  7. Tempatnya enak banget sumpahh. gue suka banget tempat yg kayak gitu, kayaknya bisa nenangin pikiran banget. dan pelajaran yg gue dapat kalau mau ke sana lebih pakai pakai sandal jepit ya ri? haha

    ITU NGAPAIN MOJOK DISANA PACARAN? kasian kan yg jomblo mau menghibur diri. malah makin nyesek dia hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Di bener banget, sebenernya tempatnya enak, buat nyegerin pikiran dan ngadem. Secara masih satu wilayah dengan konservasi taman hutan raya gitu

      Iya kira kira begitu, tpi kao jomblonya ngajak temen rame, gak juga sih haha

      Hapus
  8. Tempatnya alami banget ya kayak air terjun di kotaku. Lokasinya juga sedikit tersembunyi dibalik tebing, harus berjalan jutaan milimeter untuk bisa kesana, pas sudah nyampek, adem dah pikiran. Bisa relax serelax relaxnya kalau di tempat alami yang sekeren ini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. What Fery ?!!! Jutaan milimeter? Ah, baiklah jutaan milimeter. Sungguh jauh ya, untuk kalangan koloni semut haha
      Iya bener tuh rileks, ngeringin keleks!

      Hapus

  9. I started on COPD Herbal treatment from Ultimate Health Home, the treatment worked incredibly for my lungs condition. I used the herbal treatment for almost 4 months, it reversed my COPD. My severe shortness of breath, dry cough, chest tightness gradually disappeared. Reach Ultimate Health Home via their website www.ultimatelifeclinic.com I can breath much better and It feels comfortable!

    BalasHapus

Terimakasih sudah berkunjung. Silakan Berkomentar agar saya dapat mengunjungi balik blog kamu. Mohon maaf jika mendapati komentar dimoderasi, mengingat maraknya spam yang nganu.