Si Mbak-Mbak Berskuter Matik

jual motor beneli

Apa bedanya Emak-emak matik dan Mbak-mbak matik?

Ya, beda generasi doang. Intinya kaum kami selalu tersisihkan, dianggap salah satu sumber masalah jalanan. Dijadikan leluconan mengenai seind kanan beliknya kiri. Padahal kan gak semua negitu. Hanya beberapa oknum aja. Bahkan aku juga acap kali kektemu mas-mas yang mau belok gak pake seind! Huh KZL!

Baik Mbak-mbak dan Emak-emak pengguna jalan sepertiku ini juga punya kesamaan, ya! Sama-sama suka mengendarai skuter matik. Apa ya, sebab matik itu kan kendaraan paling simple pengoprasiannya, lagipula kebutuhan mobilisasi kaum ini rata-rata juga hanya sebatas di dalam kota, bukan tour ke mancanegara.

Ditambah matik itu selalu punya ruang yang lega di antara kaki. Cewek-cewek kan semacam hobi tuh berkendara sembari bawa banyak barang. Aku udah coba mentelaah apa yang terjadi, kenapa trennya begini? Ya, tapi memang kebutuhan atas barang bawaan wanita memang sebanyak itu, Nah, kalau statusnya menikah ganti bawa anak deh.

Aku sendiri baru benar-benar bisa mengendari motor dan punya SIM itu saat tahun-tahun pertama kuliah. Ketika si Bapak merasa anak perempuan satu-satunya ini mulai merepotkan kalau ke mana-mana harus diantar dan dirasa sudah cukup save untuk berkendara di belantara aspal jalanan bersama para pengendara random lain.

Dan prinsip Bapak ini emang tepat sasaran sih, sebab aku yang belajar berkendara di usia yang cukup matang dan atas dasar kebutuhan mobilisasi dasar, jadilah aku lebih 'tau sopan santun' di jalanan dibanding remaja-remaja yang sejak usia dini sudah mahir berkendara.

Jadi risiko terburuk pengendara motor itu sangat bisa diminimalisir. Tercatat aku dari awal belajar berkendara hingga sekarang belum pernah sampai jatuh dari kendaraan yang gimana-gimana gitu. Ya, harapannya sih jangan sampai ya. Amit-amit.

Paling kalau jatuh itu sebatas hal konyol dan keteledoran semata. Misal udah main tancap gas aja, padahal gembok belum dicabut. Atau pas berhenti kaki yang harusnya memijak tanah malah memijak selokan, gegara itu selokan ketutup rerumputan dan gak kelihatan Haha!

Awal mula berkendara motor itu aku enggak langsung dibelikan kendaraan sendiri. Tapi itu matik rencananya dibelikan untuk adik lelakiku yang baru masuk STM. Ya, aku memang secupu itu. Adikku masuk STM motor baru, aku Mbaknya udah mahasiswa gak punya kendaraan.

Nah berhubung adikku ini tipe bad boy macem Dilan pacarnya Milea di film Dia adalah Dilanku Tahun 1990 itu, dia gak mau dong sekolah pakai matik. Jadilah itu matik lebih sering aku yang bawa ketimbang si empunya. Sekarang bahkan udah macem hak milik paten di tanganku aja gitu whehe.

Memasuki tahun ke lima aku bersama si matik, si Bapak mulai rasan-rasan pingin upgrade ke kendaraan yang baru. Apalagi ini posisinya di penghujung tahun, kayaknya pas banget kalau tahun depan berkendara pake yang kinclong-kinclong.   

Aku yang udah bersama si matik satu periode ini, merasa di atas angin. Merespon rasan-rasannya bapak dengan hasutan-hasutan kenceng ke skutik buatan pabrik asal Eropa. Sebab aku perhatikan selain didominasi oleh produk buatan Jepang, segmen skutik ini di Indonesia juga mulai meluas.

Dan aku langsung kepincut sama Benelli Seta 125. Desain itu lho, retro-retro semi modern gimana gitu. Perpaduan klasik dan modernnya itu pas aja gitu di hati, kesan eksotis nya dapet banget. Mengingatkanku film-film yang syutingnya di Italia masa.

jual motor beneli
si oknum yang bikin kepincut

Meskipun buatan prabrik Eropa, tapi skutik elegan satu ini juga dibandrol dengan itungan harga yang terbilang sangat wajar. Maka gak heran kalau aku kesemsem parah. Nah tugas utamaku sekarang adalah meyakinkan si Bapak buat beli si Beneli ini buat menggantikan skutik satu periodeku.

Untuk memperoleh motor ini di Indonesia sudah sangat gampang lho. Bahkan Bli-bli.com juga sudah jual motor beneli Seta 125 ini. Tidak hanya itu produk Beneli lain juga bisa kamu peroleh dengan mudah di sini.

Aku memang gak terlalu mengerti sama mesin motor, apalagi jika dibandingkan sama adikku yang anak otomotif. Tapi yang aku tahu sodara-sodara lelakiku gak terlalu berselera berkendara pakai skutik, ini bisa menjadi alasan koentji buat memengaruhi si Bapak agar beli Beneli Seta 125 aja. Sebab kan yang positif akan pakai tentu saja aku.

Menilik bodinya yang unyu-unyu aku langsung cinta aja gitu sama si Beneli Seta 125 ini, pasti cocok dan ideal banget dikendarai cewek-cewek kurang asupan lemak macem aku. Ditambah kebutuhanku emang sebatas ngider-ngider di jalan-jalan kota doang kan. Dan harganya juga masih di batas entery level.

Nah, mohon doanya ya teman-teman semoga si Bapak terhasut olehku. Eh, doa macam apaa ini haha. Intinya gitu. Kalau kamu gimana, setuju gak sama aku yang pecinta skutik garda depan? Atau punya kesukaan kendaraan sendiri? Ayo share di komentar ya!

2 komentar

  1. Apa bedanya Emak-emak matik dan Mbak-mbak matik?

    Bedanya adalah kalau emak2 yg Pakai, kalau ngesen ke kiri beloknya kekanan, Kalau Mbak2 yang pakai sen ke kiri langsung ke Penghulu, hehehe.... Maaf becanda doang....

    Semoga keinginanya tercapai yach mbak.... : )

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waduh mas, penghulunya lagi liburan akhir tahun e ini hahaha

      Aaammiiin teriterimak doanya

      Hapus

Terimakasih sudah berkunjung. Silakan Berkomentar agar saya dapat mengunjungi balik blog kamu. Mohon maaf jika mendapati komentar dimoderasi, mengingat maraknya spam yang nganu.