Alasan Menulis Blog versi Mantuidaman.com

alasan menulis

Kalau ditanya alasan menulis blog, saya berasa pingin flashback ke momen beberapa tahun silam. Sekitar tahun 2014, saat saya masih berstatus sebagai mahasiswa baru di Universitas Lampung. 

Sumpah gak bohong, saat itu saya gak punya minat untuk aktif berkegiatan di kampus macam: berorganisasi, ikut MLM, caper ke kakak tingkat ganteng atau sekadar kongkow aja di lab pindah ke kantin bareng teman seangkatan. 

Ini bukan tanpa alasan, justru sangat beralasan. Karena saya kuliah di kampus dan jurusan yang tidak saya inginkan. Meski pada akhirnya saya tetap kuliah hingga lulus, namun selama periode setengah hati itulah saya coba mengisi waktu gabut untuk menghibur diri dengan menulis.

Jadi jelas ya, alasan menulis saya awalnya murni sebagai pelarian rasa kecewa atas jalan hidup yang gak saya kehendaki. 

Kenapa Sih, Kok Milih Menulis? 

Alasan menulis lain, ada hubungannya dengan tipe kepribadian saya yang ekstrovert. Saya demen banget ngoceh dan bercerita tentang hal apapun ke siapa pun. 

Namun sayang, lingkup pertemanan saya gak luas-luas amat macem aktivis organisasi kampus. Teman-teman yang mau dengerin cerita terbatas dia lagi, lagi-lagi dia.

Kasian dong mereka, tiap hari kudu dengerin saya mengoceh gak jelas. Ketimbang gak punya kawan akibat over talkactive, jadi ya, pelampiasannya curhat lewat tulisan aja deh di blog. 

Saya yakin, menulis dan berbicara itu prinsip dasarnya sama. Keduanya termasuk kecakapan berbahasa. Bedanya yang satu diungkapkan langsung (lisan), sementara yang lainnya diungkapkan melalui perantara atau media (tulisan).

Apa yang Diperoleh saat Menulis?

Ini alasan menulis yang paling menarik menurut saya, setiap berhasil menyelesaikan cerita dalam bentuk tulisan, saya merasa diri ini lebih percaya diri, merasa keren, lega dan yang pasti bahagia. 

"Ya, setidaknya walaupun tadi siang, di kampus saya gak berhasil menyelesaikan satupun soal kuis matkul Medan Elektromagnetik. Tapi malamnya di kos saya berhasil menyelesaikan tulisan Unboxing Nanas Kaleng produksi Lampung Tengah." Begitu pikir saya. 

Kali aja kamu gak tahu kalau perkebunan nanas terluas ke tiga di dunia miliknya PT. Great Giant Food berlokasi di Lampung! Karena baca tulisan saya auto dapet info baru kan, haha. 

Kapan Mulai Berkarir Menulis?

Gayung pun bersambut, Semesta Raya seolah mendukung saya 100% untuk berkarir di bidang tulis-menulis. Bulan berganti, tahun-tahun berlalu. Lambat laun kesempatan saya untuk memperdalam skill menulis terbuka.

Tahun 2015 saya berkesempatan untuk ikut gelaran Kampus Fiksi di Yogya. Merasakan rasanya dieditorin langsung sama editor Divapress, dimentoring sama Pak Edi Akhiles hingga nerbitin buku bareng penulis-penulis yang biasanya bukunya saya beli di Gramedia.

Tahun 2017, sekembalinya dari Kediri, saya dipertemukan dengan Komunitas blogger di Lampung (Tapis Blogger), makin akrab karena sering event, gathering, ngumpul dengan teman-teman blogger saya jadi pindah haluan nulis konten-konten (non fiksi).

Alasan menulis yang mulanya cuma sebatas pengalihan, kini justru bisa jadi sumber penghasilan dan membuka networking. 

Tahun 2018 saya sempat jadi asisten jurnalis media politik, sebelum pada akhirnya di awal 2019 bekerja sebagai reporter media milenial daerah. Tergabung sebagai anggota muda AJI Bandar Lampung dan Jurnalis Konservasi TNBBS. 

Hingga awal 2020 selepas lulus kuliah saya pindah kerja di Jakarta, pekerjaan saya juga masih berhubungan dengan dunia tulis-menulis konten. 

Bisa dikatakan apa yang saya peroleh hingga saat ini, mulai dari tawaran bekerja, panggilan interview adalah hasil dari menjual skill dan pengalaman menulis. 

Buah dari konsistensi terus memperbarui alasan menulis dengan:

- Menginvestasikan Skill Menulis

Gak banyak orang tau, karena saya diem-diem bae. Alias gak banyak cerita kalau saya rela menyisikan jatah ngopi dan kongkow untuk beli webinar atau kelas menulis daring yang berbayar. 

Sampai sekarang, saya akan cus ikutan kelas menulis kalau merasa butuh dan waktunya tepat dengan jeda waktu luang saya. Ini demi mengupgrade kemampuan menulis saya agar tidak stag di satu titik. Salah satunya yang pingin saya ikutin ya Growt Blogger dari Growthing.id ini.

- Ikut Kompetisi

Ikutan kompetisi menulis bagi saya adalah salah satu alasan menulis paling elegan untuk ajang pamer-pamer riya gitu. Setidaknya saya gak diwisuda dengan IPK yang nyolok mata, tapi liat aja ruang tamu rumah orang tua saya, ada piala, plakat dan bingkai sertifikat juara nulis  berderet-deret haha!

Bahkan akibat juara 1 lomba blog Festival Krakatau 2019 saya sampai diundang untuk sharing menulis di kantor Dinas Pariwisata. Sayangnya target-target kerjaan di kantor sekarang bikin waktu saya makin sempit. 

Saya gak bisa bengong-bengong bego sambil mikirin ide dan eksekusi untuk lomba nulis lagi seperti saat jaman mahasiswa dahulu.  

- Banyak Membaca dan Mengamati Sekitar

Alasan menulis juga bikin saya jadi banyak baca buku, genre apa saja yang lagi saya butuhkan untuk jadi nutrisi tulisan yang lagi saya garap. 

Selain membaca, alasan menulis juga mengantarkan saya jadi makhluk yang peka atas perubahan sekitar. Membaca pergerakan orang-orang sambil mikir mana yang bisa saya jadiin narasumber untuk bahan pemberitaan.  

Kenapa Sampai Sekarang Masih Tetap Menulis?

Saat ini, jobdesk utama saya di kantor memang bukan menulis. Namun saya akan menulis script, konten briefing, hingga kalimat copy jika sewaktu-waktu dibutuhkan.  

Sadar akan satu hal yang bersumber dari kutipan Rhenald Kasali yang pernah bilang gini:

ketrampilan nulis gak bikin orang auto jadi penulis. Ketrampilan menulis bisa bikin kita jadi apa saja yang kita pengen. Karena kebiasaan menulis bikin logika berpikir kita jadi lebih teratur. Dengan belajar menulis berati saya belajar berpikir kritis dan menage pikiran secara kreatif.

Dan Materi Mahir Menulis dan Editing Blogpost Mbak Monica Anggen di kelas Growth Blogger 1 sangat menginspirasi  dan memberi saya alasan menulis lain yang memang saya butuhkan.

Saya terinspirasi oleh Mbak Monica untuk kembali mengisi blog ini dengan konten-konten organik. Bukan dengan konsep lama yang sudah bosan saya terapkan. Tapi dengan Tips dari beliay dengan menulis tentang topik tertentu yang dikerucutkan jadi lebih spesifik. 

Artikelnya tentang budaya dan wisata di Lampung yang kebetulan saya punya banyak sekali bahan dan stockshoot saat masih jadi jurnalis aktif tahun lalu. 

Kata beliau gini, "Buat saja outline / rancangan kasarnya dan jadikan artikel demi artikel di blog. Bagus kalau ada kategori khusus yang kelak semua artikel inilah nanti yang dijadikan buku." 

Mungkin tidak akan saya bukukan, tapi setidaknya akan ada materi spesifik dan mendalam di kategori blog Mantuidaman ini. Bersumber dari materi yang saya kuasai dan benar-benar pernah saya alami, mana tahu bisa jadi salah satu guideline kamu untuk traveling ke Lampung :D

Jujur saya selalu excited ketika memperoleh materi-materi teknik menulis dari kelas menulis. Saya selalu penasaran dengan bagaimana tiap-tiap penulis mengatasi rasa malas yang timbut di dalam dirinya, dan motivasi dan alasan menulis apa hingga penulis keren macem Mbak Monica tetat teguh pada jalannya.

Apa Kendala yang Dihadapi saat Menulis?

Last but not least, saya yakin semua profesi apapun itu selalu punya kendala dan tantangan masing-masing. Beda orang, beda langkan dan beda momen tentu saja akan berbeda juga kendala yang dihadapi. 

Pada akhirnya semuanya kebali ke diri masing-masing. Tapi saya inget pesan Pak Edi CEO Diva Press di buku panduan menulis fiksi dan non fiksi, 

Apapun kendalanya, penulis yang sesungguhnya akan selalu punya alasan untuk kembali menulis. apapun bentuk writersblocknya penulis yang sesungguhnya akan selalu punya alasan menulis lagi dan lagi.



Salam sayang,
Mantuidaman

30 komentar

  1. Duh, ngomongin dunia tulis menulis emang gaada abisnya ya, aku juga masih ga nyangka ternyata aktivitas baca nulis yang dulu hobi doang skrg jadi modal biar tetep 'idup' hehe

    Jadinya kalo dulu karena suka skrg nulis ya karena cuan, tpi apapun motivasinya semoga kita selalu dilurusin niatnya supaya tulisan kita jadi manfaat bagi orang banyak. Aamin. Semangat istiqomah juga ya mantuuu! Semangat juga ikut kelasnya :))

    BalasHapus
  2. Saya belom pernah coba sih kalo ikut kompetisi menulis di blog, saya masih terbatas pada lomba yang diselnggarakan di ranah mahasiswa, di ranah umum tidak terpaku pada blog. Next challenge mungkin saya akan coba, huaa masih takut sama blogger yang namanya udah gede-gede sering terpajang menang lomba🙈

    Apapun itu, tetap menulis itu koentjinya ehehe

    BalasHapus
  3. Kebanyakan penulis pada introvert, jarang banget nemu yg ekstrovert hahahaaa.... biasanya yg ekstrovert kan ga sabaran klo kudu nunggu nulis dulu, mulut ud gatel aja pengen ceritaaa... tapi kamu mah kerennn.. dua2nya bisaaa... teruskan!

    BalasHapus
  4. Betapa penting investasi ilmu itu yaa mbak. Kalo ide bisa datang dari mana saja, asal rajin mengamati, kepo ama segala hal yg disekitar qiqi😊😊 memang mantu idaman beneran nihh, jago nulis.

    BalasHapus
  5. Ouch saya tertampar dengan kata2, daripada nongkrong mending ikut kursus berbayar.. hoho :) semangat terus ya mba sayanggg ...doakan aku bisa konsisten seperti mu :)

    BalasHapus
  6. Salut kakak, sudah berani untuk menantang diri mengikuti lomba blog. Saya baru terlalu berani mencoba. Wah, jadi memotivasi saya buat semakin berani mencoba. Terima kasih semangatnya kakak

    BalasHapus
  7. Tipaaaahhhhhh keren deh, masih rajin nulis blog aja, Blog adit apa kabar itu udah bersarang laba laba lama dinganggurin wqwq. Semangat Tipaaaah. Kalo alasan nulis blog versi adit apa ya, hmmmm tar deh adit mikir dulu

    BalasHapus
  8. Tipaaaahhhhhh keren deh, masih rajin nulis blog aja, Blog adit apa kabar itu udah bersarang laba laba lama dinganggurin wqwq. Semangat Tipaaaah. Kalo alasan nulis blog versi adit apa ya, hmmmm tar deh adit mikir dulu

    BalasHapus
  9. Aku juga awalnya ga tau kalo nulis blog bisa menghasilkan uang, ternyata bisa diundang untuk liputan blogger juga dan lumayan buat beli kuota hihi

    Alhamdulillah, meski sekarang udah jarang posting blog karena lagi gak mood aja, semoga ketularan kamu deh untuk rajin nulis lagi.

    Keep semangat 👍👍

    BalasHapus
  10. Uwaw mantuidaman, tumben banget posting blog, kirain udah ga minat ngeblog lagi. Jadi alasannya karena pelarian ya, plis kakak jangan lari larian gitu, nanti capek wkwkw.

    Semangat yaa ikut kelasnya

    BalasHapus
  11. Hmm, pamer secara tersirat dasar ya kamu mantu. Ya apapun alasanmu aku juga setuju sama yang kamu sampaikan dan kata Rhenald Kasali

    Dengan menulis kita bisa jadi apa saja yang kita inginkan, Karena logika berpikir yang teratur itu penting banget dalam dunia kerjam

    BalasHapus
  12. Jadi pengen ikutan juga kelas nulisnya mbak Monca Angen, keren banget.

    Tapi gue juga pengen nunggu tulisan blog lo nih, yg spesifik dan mendalam mengulas wisata Lampung, kali aja kan bisa jadi deetinasi untuk next trip ahaaa

    BalasHapus
  13. Latifaaaaah, ini tulisanmu, yaampun mantuidaman hahaha. siap ibu manajer mantu ahahaha yaampun. semangat ya latifah nulisnya, aku mau baca baca tulisan kamu deh wkwk

    BalasHapus
  14. Menarik sekali Kak Tifah. Menulis saja sebanyak mungkin kalau ada yang relevan, ya bukukan. Yeay! Terima kasih sharingnya.

    BalasHapus
  15. Jadi gitu ya Latifah, hmmmm Fiqa juga jadi pengen belajar nulis deh. Nanti deh kapan-kapan belajar sama Latifah ya.

    BalasHapus
  16. Sejujurnya yang paling penting dalam menulis adalah kemampuan berpikir. Boleh dikata penulis itu cerdas. Keren tulisannya. ��

    BalasHapus
  17. Mantu kerennn banget sih ��
    Berawal dari hobi, ditekuni, sampe jadi sumber penghasilan kayak sekarang.

    Aku juga ga nyangka, baca nulis yang dulu cuma jadi hobi, ternyata bisa jadi skill yang ngehasilin.

    Bahkan dengan nulis, kita bisa jalin kerjasama dengan brand-brand.

    Yuk, semangat nulis dan terus upgrade skill!

    BalasHapus
  18. Keren banget mbak..hobi bisa ngasilin sesuatu. Semangat mbak^^

    BalasHapus
  19. Masya Allah tabarakallah mba, aku pengen juga menang lomba menulis mba. Kapan ya bisa terwujud, semoga dengna mampir ke sini bisa ketularan pandai menulis, aamiin

    BalasHapus
  20. Menulis karna kompetisi lomba emg bikin semangat mbak, rasa nya kita ingin bersaing dengan blogger2 handal di luar sana :D

    BalasHapus
  21. Kak Latifah ajarin nulis dong.yanto juga mau nih jadi penulis juga kayak kak Latifah yang suka menang lomba. Gimana kak?

    BalasHapus
  22. Oo jadi kakak mahasiswa baru tahun 2014, naaah ketauan kan sekarang siapa yang udah tua hahaha

    Mau dong diajarin nulis sama blogger paling hitz sekantor fabron

    BalasHapus
  23. Setuju sih sama kalimat terakhir, gimanapun writers blocknya ya tetap pasti akan kembali nulis kalau emang sukanya menulis. Biasanya sih kalau writer block emang kudu refresh sebentar aja.

    BalasHapus
  24. Wah. Keren, Mbak, perjalanan karirnya di dunia menulis. Hebat.

    BalasHapus
  25. Dari tadi baca tulisan teman-teman, biasanya yang suka ngeblog itu orang introvert. Eh ternyata ada orang ekstrovert demen ngeblog juga hehe. Berarti jago nulis dan ngomong juga ya mbak? Kereen.

    BalasHapus
  26. Emm baca tulisan mantu serasa mengikuti perjalanan menulis yang dilakukan. Semoga tetap semangat, menulis itu bikin nagih ya keren pokoknya.

    BalasHapus
  27. Menulis di blof itu masih jadi pelarian saat mau nulis di medsos sekarang rentan judgement ha ha. Lebih asyik nulis di blog karena space lebih banyak dan kita bisa menulis lebih dalam. Di blog pribadi juga ada semacam priviledge ya. Ini kan rumah kita, bebas nulis apa saja tapi masih dalam batasan asal tidak melanggar hukum negara dan agama. Lebih bebas berekspresi yang sesuai dengan kondisi dan pilihan kita masing-masing.

    BalasHapus
  28. Menulis merupakan sebuah budaya cendikiawan muslim, dari dulu memang sudah dilatih untuk menulis.. Mulai menulis hadist hingga lainnya. Banyak orang2 pintar justru tumbuh dengan menulis.

    BalasHapus
  29. Satu hal yang pasti, nama blog ini unik dan mudah diingat.

    BalasHapus

Terimakasih sudah berkunjung. Silakan Berkomentar agar saya dapat mengunjungi balik blog kamu. Mohon maaf jika mendapati komentar dimoderasi, mengingat maraknya spam yang nganu.