Seni Tani, Inspirasi Urban Farming Masa Kini

Sayuran segar urban farming
Hasil panen sayur kebun rumahanku, terinspirasi dari Seni Tani


Aku tidak familiar dengan konsep urban farming, sebelum aku mengetahui Senin Tani dari obrolan Raditya Dika dan Vania Febriyantie di konten youtube komika senior tersebut. 

Setelahnya akupun terinspirasi untuk melakukan urban farming dengan menanam sayur-sayuran di lahan tidur belakang rumahku, memang skalanya tidak seprogresif sistem bisnis sosial yang digagas pendiri Seni Tani, tapi hasil yang aku peroleh cukup lumayan untuk mencukupi kebutuhan pangan harian keluarga di rumah.

Dari menonton obrolan mereka aku ketahui bahwa Seni Tani digagas saat awal pandemi Covid-19, di mana terjadi masaah perihal suplai bahan pangan yang terhambat masuk ke Bandung dari luar kota. Membuatnya berkeinginan untuk menciptakan akses pangan lokal di daerah sendiri.

Seni tani
Sayuran dari kebun Seni Tani siap didistribusikan kepada para anggotanya


Vania dan Galih kemudian melihat potensi kelola pada lahan tidur yang terbengkalai milik pemerintah kota seperti di area sekitar menara saluran udara tegangan tinggi (SUTT), lahan yang penuh sampah itu kemudian dibersihkan dan mereka kelola hongga menjadi kebun pangan.

Daerah Kelurahan Sukamiskin, Kecamatan Arcamanik, Kota Bandung Utara menjadi awal mula pergerakan mereka, lahan tidur milik pemerintah kota seluas 680 meter persegi dimanfaatkan menjadi kebun sayur bersama warga sekitar.

Hingga dalam waktu 1 tahun awal berdiri, Seni Tani menghasilkan sayur lebih dari 150 kg yang didistribusikan melalui Kelompok Tani Sauyunan dengan sistem Community Supported Agriculture (CSA), di mana anggotanya sepakat berlangganan atau membayar di awal musim tanam.

Biaya langganan anggota pada awal musim yang terkumpul, kemudian digunakan untuk kegiatan berkebun para petani. Sistem CSA ini membuat para petani urban memperoleh kepastian penjualan dan advance payment sebelum masa panen.

Petani akan melakukan update kepada para anggotanya terkait dengan progres sayur-sayuran kepada para anggotanya, hingga masa panen dan dibagikan kepada anggotanya setiap seminggu sekali.

Seni tani
Report bulanan Seni Tani kepada para anggota CSA


Seni Tani juga selalu membuka pendaftaran bagi yang ingin mendukung gerakan urban farming sekaligus memperoleh manfaat hasil sayur organik yang ditanam secara transparan: baik petaninya, bagaimana prosesnya, jenis sayur yang ditanam, hingga penggunaan pupuk organik dan pestisida nabati.

Bagaimana, teman-teman yang ada di kota Bandung dan sekitarnya, tertarik untuk bergabung menjadi bagian dari support sistem Seni Tani?

Hingga saat ini Seni Tani memiliki 5 orang anggota inti yang mendapatkan pendapatan berkala setiap bulan dari hasil berkebun perkotaan ini dan seratusan sukarelawan untuk menggagarap dua jenis area kebun yaitu kebun komunal dan produksi.

Area kebun komunal terbuka untuk warga dan sukarelawan yang dibuka pada Minggu pagi dengan kegiatan berkebun bersama, membuat pupuk, membuat eco enzyme, dan kegiatan berkebun lainnya. 

Untuk Area kebun produksi, khusus ditanami sayur-sayuran yang didistribusikan kepada anggota Seni Tani dengan sistem CSA. Sistem ini diharapkan mampu mengatasi masalah klise petani merugi akibat gagal panen, harga anjlok saat panen, dan hasil panen yang tidak tersalurkan dan lain sebagainya. 

Seni tani
Proses pemanenan sayur dari kebun produksi hasil kelolaan Seni Tani


Namun kekurangan sistem ini masih terbilang baru dan belum familiar oleh masyarakat, sehingga menjadi tantangan tersendiri untuk meningkatkan kepedulian dan kesadaran warga sekitar untuk saling mendukung. 

Seni Tani terus eksis hingga post pandemi saat ini tentu tidak lepas dari peran pendukung pihak terkait, seperti  Kelurahan Sukamiskin memberikan izin untuk penggunaan lahan tidur, Badan Ketahanan Pangan Kota Bandung yang memberikan bibit dan Kemenpora memberikan dana bantuan untuk membangun infrastruktur kebun. 

Saat ini Seni Tani bahkan sudah memiliki kebun yang layak dikunjungi warga dan bisa menjadi tempat rekreasi dan edikasi seputar pertanian.

Dukungan yang diperoleh Seni Tani juga tidak lepas dari program Corporate Social Responsibility (CSR) dari Astra sebagai tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat Indonesia khususnya.

Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards merupakan wujud apresiasi Astra untuk generasi muda, baik individu maupun kelompok, yang memiliki kepeloporan dan melakukan perubahan untuk berbagi dengan masyarakat sekitarnya di bidang Kesehatan, Pendidikan, Lingkungan, Kewirausahaan, dan Teknologi, serta satu kategori Kelompok yang mewakili lima bidang tersebut.

Vania menjadi Penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards, Kategori Khusus: Pejuang Tanpa Pamrih di Masa Pandemi COVID-19 SATU Indonesia Awards 2021.

Melalui program ini, Astra mendorong para anak muda seperti Vania yang terlibat dalam SATU Indonesia Awards untuk berkolaborasi dengan program unggulan KBA (Kampung Berseri Astra) dan DSA (Desa Sejahtera Astra). 

Seni tani
Wisata edukasi siswa sekolah ke kebun Seni Tani


Diharapkan, para anak muda ini bisa memberikan dampak positif yang lebih besar dan kontribusi yang berkelanjutan pada usaha-usaha pembangunan di daerahnya.

Hingga saat ini, gabungan lahan yang digarap oleh Seni Tani mencapai luas 1.000 meter persegi. Lahan tersebut menghasilkan berbagai macam sayuran dengan estimasi bobot mencapai 250 kg yang bisa didistribusikan hingga ke 50 kepala keluarga setiap bulan.

Seni Tani mengajarkan kita bahwa lahan kecil pun, bisa menghasilkan banyak manfaat jika dikelola dengan baik dan benar. Dengan berjalannya sistem Community Supported Agriculture ini semoga bisa memicu para pemuda untuk lebih peduli dan mau berkecimpung di bidang pertanian di masa depan, majunya agrikultur perkotaan ini selayaknya cerminan negara agraris yang tersemat pada cerminan NKRI.

Tidak ada komentar

Terimakasih sudah berkunjung. Silakan Berkomentar agar saya dapat mengunjungi balik blog kamu. Mohon maaf jika mendapati komentar dimoderasi, mengingat maraknya spam yang nganu.